"Ada kriteria yang harus kami berikan kepada para korban, yaitu orang yang sudah lansia," terang Ali.
"Terus yang kedua yang memang mereka belum pernah berangkat, dan ekonomi yang betul-betul sangat minim," lanjutnya.
Ali menjelaskan untuk para jemaah korban First Travel yang memenehui kriteria tersebut dan ingin tetap berangkat umrah dapat langsung datang ke sekretariat gerakan Save Their Umra tersebut.
Diberitakan Tribunnews, para korban cukup membawa data-data yang memang benar adanya seperti kuitansi pembayaran pada First Travel.
Untuk dapat berangkat umrah, data yang telah diterima oleh pihak Ali akan melalui verifikasi berkas terlebih dahulu.
Kantor sekretariat Save Their Umra berada di Jalan Cipinang, Cempedak I, Nomor 45, Jatinegara, Jakarta Timur.
"Datang ke kantor kami, membawa data-data konkret, seperti kuitansi dan lain-lainnya," jelas Ali.
"Tentunya tidak langsung akan kami terima, akan ada proses-proses verifikasi," tambahnya.
Ali mengungkapkan para jemaah korban First Travel belum banyak yang mendaftarkan diri.
Padahal pendaftaran untuk pemberangkatan umrah korban First Travel telah dilakukan sejak, Kamis (5/12/2019).
Akhirnya, ketujuh inisiator tersebut menyampaikan press release kembali terkait tujuan mereka untuk memberangkatkan umrah para jemaah korban First Travel.
"Iya benar, memang sampai kemarin belum ada satu pun ke kami untuk memberikan data," tutur Ali.
"Akhirnya tadi malam sepakat tujuh inisiator memberikan press release lagi untuk menginformasikan kembali untuk datang pada sekretariat kami," imbuhnya.
Ali menuturkan ketujuh pengusaha akan memberangkatkan sebanyak 1000 jemaah korban First Travel yang telah memenuhi syarat dan melalui verifikasi pihaknya.