Terlebih memasuki musim hujan yang membuat umur rangka baliho lebih singkat karena digerogoti karat imbas air hujan.
"Saya harap sih ada perhatian, harus diawasi. Semua baliho yang ada di Indonesia harus diawasi. Karena biayanya kan mahal," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri mengatakan baliho roboh lantaran kerangka besi sudah kropos sehingga tak kuat diterjang angin.
Hasil penyelidikan Unit Reskrim Polsek Cengkareng pun mendapati bahwa sejak tiga bulan lalu warga sudah melapor karena muncul tanda-tanda roboh.
Nahas laporan warga hanya jadi angin lalu karena tak kunjung ditangani hingga akhirnya sekira pukul 11.00 WIB tadi roboh menimpa Ruslianto.
"Baik tukang ojek yang sering mangkal di sini. Kemudian rekan-rekan tiga pilar ini sudah melaporkan suka goyang dan ada tanda keropos, tapi tidak ada tindak lanjut dari laporan ini," kata Khoiri. (*)
(Tribunnews.com/Faisal Abdul Muhaimin) (TribunJakarta.com/Bima Putra)