Lebih lanjut, Saut meminta kepada seluruh pihak untuk mempercayakan pengusutan kasus Novel Baswedan kepada pihak kepolisian.
Ia melihat adanya niat dan upaya dari polisi untuk menyelesaikan kasus Novel Baswedan yang sudah berjalan cukup lama.
"Percaya saja penegakan hukum akan berjalan, dan sampai hari ini KPK tentu mengapresiasi itu."
"Karena berulang-ulang kali saya sampaikan, dunia internasional memperhatikan how the way we taking care (bagaimana kita mengurus) setiap orang yang bekerja di pemberantasan korupsi," tutur Saut.
Saut menilai penangkapan pelaku penyerangan Novel Baswedan merupakan kemajuan besar dan harus diapresiasi.
"Beberapa hari ini kita sudah melihat ada upaya yang jalan panjang, jadi kita harus apresiasi itu."
"Seperti apa Polri nanti bisa mengungkapkan itu percaya saja sama penyidik bahwa mereka akan menemukan, dan bahkan bisa mengembangkan untuk kemudian bagaimana di belakang ini, semuanya," imbuhnya.
Tanggapan Pakar Ekspresi dan Gestur Handoko Gani
Pakar ekspresi dan gestur Handoko Gani memberikan tanggapan soal pelaku penyerang Novel Baswedan yang menyebut Novel Baswedan sebagai pengkhianat.
Pihaknya menyebut teriakan 'pengkhianat' oleh pelaku tersebut ada unsur kesengajaan.
Handoko Gani melihat dari ekpresi tersangka RB saat melontarkan kata pengkhianat, terlihat dalam video.
"Kita semua harus jernih melihat ini. Artinya bahwa ekspresi wajah, gestur, suara dan ucapan itu bukan 100 persen asli."
"Tapi bisa saja sengaja disembunyikan," jelasnya.
Handoko mengatakan hal tersebut menjadi tugas analis seperti dirinya dan kepolisian dalam mengungkap sesuatu yang benar atau tidak.