"Nanti kita ikuti, terus dikawal terus sehingga benar-benar apa yang menjadi harapan masyarakat itu ketemu," tambahnya.
"Apapun yang paling penting semua mengawal agar peristiwa ini tidak terulang lagi," jelas Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Presiden RI ini turut menyampaikan apresiasinya kepada Polri terkait tertangkapnya pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.
Mengingat proses ini telah memakan waktu cukup lama, yakni dua setengah tahun lebih.
"Peristiwa sudah dua tahun dan sekarang pelakunya sudah tertangkap, tentunya kami menghargai, mengapresiasi apa yang telah dikerjakan oleh Polri," tutur Jokowi.
Senada dengan Jokowi, Menko Polhukam Mahfud MD juga mengimbau masyarakat untuk mempercayakan kasus ini kepada lembaga peradilan.
Menurutnya pengadilan akan membuka tabir dari kasus Novel itu.
"Kita percayakan kepada pengadilan berikutnya. Pengadilan akan membuka tabir yang terselubung dari seluruh kasus itu," ungkap Mahfud MD yang dilansir Kompas TV Senin (30/12/2019).
"Kalau memang ada yang terselubung akan terbuka di pengadilan, kita serahkan ke polisi, kejaksaan kemudian hakim," imbuhnya.
Mahfud MD juga menyambut baik adanya penangkapan dua pelaku berinisial RB dan Rm yang merupakan anggota polisi aktif itu.
"Ya sudah bagus lah, perkembangannya bagus."
"Tersangka pada kasus Novel baswedan sudah di tahan oleh polisi, dua tersangka istilahnya sudah amankan lah," jelas Mahfud MD.
Dikutip dari Tribunnews.com, Mahfud MD juga sempat memeberikan tanggapan terkait sejumlah pihak yang merasakan ada kejanggalan dalam sketsa wajah pelaku penyerangan kasus itu.
Mahfud MD menegaskan kejanggalan itu dapat dibuktikan di pengadilan nanti.