TRIBUNNEWS.COM - Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin ditunjuk menjadi penasihat khusus Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar-lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak membenarkan bahwa Prabowo menunjuk Sjafrie sebagai penasihat khususnya.
Sjafrie dipilih Prabowo karena dianggap memiliki kapasitas dalam bidang pertahanan.
"Pak Sjafrie punya latar belakang pengalaman yang panjang sebagai Wamenhan (Wakil Menteri Pertahanan) dan Sekjen Kemhan (Kementerian Pertahanan) serta pengalaman lain sebagai mantan perwira TNI," kata Dahnil melalui pesan singkat, Senin (30/12/2019) sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
"Kapasitas beliau sangat dibutuhkan oleh Pak Menhan memberikan berbagai masukan dan asistensi khusus untuk kerja-kerja Pak Prabowo sebagai Menhan," kata Dahnil.
Kini ditunjuk sebagai Penasihan Khusus Prabowo, berikut profil Sjafrie Sjamsoeddin:
1. Pria Kelahiran Makassar
Dikutip dari laman sjafriesjamsoeddin.id, Sjafrie Sjamsoeddin merupakan purnawirawan Letnan Jenderal yang dilahirkan pada 30 Oktober 1952 di Makassar Sulawesi Selatan.
Ia menyelesaikan pendidikan AKABRI tahun 1974.
Kariernya berawal di Komando Pasukan Khusus tahun 1975 dan menyandang berbagai tugas di lingkungan TNI/DEPHAN hingga purna tugas sebagai militer aktif tahun 2011.
Bertugas sebagai Ketua Delegasi Indonesia dalam kegiatan Kerjasama Internasional di bidang pertahanan sejak 2005-2014, Wakil Ketua Dewan Pembina Pusat Kajian Strategi Nasional (PPSN).
2. Terlibat di Berbagai Operasi hingga Jadi Paspampres dan Ajudan Soeharto
Masih dikutip dari laman yang sama, Sjafrie pernah terlibat operasi di Timor Timor dan Aceh.
Sjafrie adalah tentara para komando yang kenyang pengalaman tempur di lapangan sebelum ditarik menjadi Paspamres dan ajudan Presiden.