Wilayah-wilayah tersebut antara lain Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan seluruh kantor SAR untuk membantu penanganan banjir Jabodetabek.
Basarnas akan mengutamakan meminta penambahan jumlah anggota kepada relawan yang berada di daerah-daerah yang tidak terkena curah hujan tinggi dan longsor.
Ia juga mengungkapkan Emergency Call Basarnas selalu bunyi, sehingga hal tersebut menjadi kendala utama yang dialami Basarnas saat mengevakuasi korban banjir.
Pasalnya, banyak warga yang marah karena lamanya respon tim Basarnas saat dihubungi.
"Ada yang marah-marah juga, kenapa kok ditolak terus. Padahal ngantri itu Pak," jelas Bambang.
Bambang mengatakan banyak permintaan bantuan perorangan daripada perkelompok.
Sehingga tim Basarnas harus inventarisir terlebih dahulu, seperti kejelasan tempat kejadian.
Setelah itu dibagi per subsektor, sehingga kemudian baru dapat beranjak mengevakuasi para korban-korban tersebut.
Namun kembali ia mengungkap karena jumlah anggota sangat kurang maka penanganan korban tidak dapat sesegera mungkin dilaksanakan.
Akibatnya penanganan korban banjir dapat memakan waktu 2-3 jam.
(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)