Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir akibat guyuran hujan pada malam pergantian tahun.
Kepala Badan Metereologi Publik, Fachri Radjab mengatakan curah hujan tinggi diprediksi masih akan mengguyur Jakarta dan sekitarnya hinga satu pekan ke depan.
"Curah hujan masih sampai ke minggu depan dan yang perlu kita cermati saat ini adalah belum memasuki puncak musim hujan," ujar Fachri di Kawasan Monas, Jakarta, Rabu (1/1/2019).
Baca: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem, Kamis 2 Januari 2020: 8 Wilayah Berpotensi Hujan Lebat
Menurut Fachri saat ini belum memasuki puncak musim hujan.
Karena itu, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat akan terjadi pada tujuh hari ke depan.
"Jadi kita masih awal, BMKG akan menginformasikan warning itu 3 jam sebelum kejadian, seperti halnya kami infokan ke masyarakat," katanya.
Baca: Hujan di Jakarta Kali Ini Bukan Hujan Biasa, BNPB Beberkan Data Intensitas Curah Hujan
Selain itu, menurutnya diprediksi akan ada pasang air laut pada 5-6 Januari 2019.
Untuk diketahui kepala BNPB Doni Monardo mengatakan bahwa kenaikan permukaan air laut menjadi salah satu faktor meluapnya air.
Baca: Hujan di Jakarta Kali Ini Bukan Hujan Biasa, BNPB Beberkan Data Intensitas Curah Hujan
Kenaikan permukaan air laut membuat aliran air dari sungai terhambat.
Tercatat air laut berada dalam ketinggian 184 centimeter.
Padahal normalnya di bawah 150 centimeter.
"Sehingga sebagian dari air yang ada darat tidak bisa lancar mengalir ke laut," katanya.
17.079 orang mengungsi
Hujan lebat yang mengguyur Ibu Kota pada saat malam pergantian tahun membuat sejumlah wilayah Jakarta terendam banjir.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan hujan deras dan banjir di Ibu Kota menyebabkan 4 orang meninggal dunia.
"Sejauh ini ada 4 yang confirm meninggal, 2 di Jakarta Timur, 1 di Jakarta Pusat, dan 1 di Jakarta Selatan. Mudah-mudahan angkanya tidak bertambah dan kita memastikan seluruh medis sudah bekerja di semua kawasan," kata Anies Baswedan di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (1/1/2020).
Baca: Banjir, Nikita Mirzani Unggah Best View 2020, Mention Anies Baswedan, Nyai tapi pak, Jakarta Klelep
Ia mengatakan hingga pukul 16.00 wib sore ini tercatat ada 17.079 pengungsi.
Para pengungsi tersebut sudah dikelola di sejumlah tempat di Jakarta.
"Jadi pertama konsentrasi kita di Jakarta adalah menyelamatkan seluruh warga yang lingkungan rumahnya, tempat tinggalnya tergenang air,"katanya.
Baca: Meski Ungkap Hujan Mulai Reda di Jakarta, Anies Baswedan Beberkan Hal yang Harus Diantisipasi
Menurut Anies pihaknya telah menerjunkan lebih dari 120 ribu petugas untuk membantu para korban terdampak banjir.
Para petugas tersebut sudah bersiaga sejak semalam.
"Jadi Alhamdulillah tempat tinggal sementara, hunian, fasilitas kesehatan obat-obatan, tenaga medis makanan minuman semua Alhamdulillah sudah disiapkan. Kemudian bagi masyarakat yang mengalami masalah bisa menghubungi kami sejak pagi yang berada di lapangan," katanya.
BNPB rilis sembilan nama korban banjir dan longsor
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi (Kapusdatinkom) BNPB Agus Wibowo mengatakan banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya pada malam pergantian tahun menyebabkan 9 korban meninggal dunia.
"Data yang berhasil dihimpun oleh BNPB dari berbagai sumber menemukan ada 9 korban meninggal dunia karena bencana banjir dan tanah longsor," ujar Agus Wibowo melalui keterangan tertulisnya, Rabu (1/1/2020).
Baca: 2 Orang Tewas Dalam Bencana Banjir di Bogor, Ini Foto-fotonya
Mereka yang meninggal tidak hanya di Jakarta melainkan juga di wilayah Depok dan Bogor.
Mereka sebagian meninggal karena tertimpa longsor dan mengalami Hipotermia.
Menurutnya, BMKG memprediksi masih terjadi hujan pada hari ini sehingga kemungkinan banjir masih bisa terjadi.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di daerah yang potensi banjirnya akan meningkat, agar mengevakuasi ke tempat aman terlebih dahulu.
“Yang penting selamatkan jiwa terlebih dahulu” katanya.
Baca: Jokowi Angkat Bicara Soal Banjir di Jakarta: Paling Penting Keselamatan Warga
Adapun, mereka yang meninggal akibat hujan deras dan banjir tersebut yakni:
1. M Ali (82), Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia).
2. Siti Hawa (72), Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia).
3. Willi Surahman, Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur (Korban mengalami hipotermia).
4. Rumsinah (68), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor).
5. N (8), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor).
6. Amelia (27), Jalan Al Barokah RT 07, RW 01, Kelurahan Pangkalan Jati Baru, Kecamatan Cinere, Kota Depok (Korban tertimbun tanah longsor).
7. Marsdianto (20), Perumahan Puri Citayam Permai 2, Desa Rawa Panjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor (Korban terseret arus banjir saat aliran kali yang berada persis di depan rumahnya menjebol tanggul).
8. Arfiqo Alif (16) warga Kemayoran, Jakarta Pusat. Kesetrum listrik.
9. Ibu Kusmiyati (30 thn), korban tertimpa tanah longsor, Tanah Sereal, Kota Bogor.