News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Banjir di Jakarta

UPDATE Banjir di Jabodetabek: BNPB Catat 43 Korban Meninggal

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Banjir yang menggenangi daerah Cipinang Melayu, Makassar, Jakarta Timur mulai surut pada Kamis (2/1/2019) pagi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Jumat (3/1/2020) pukul 09.00 WIB sebanyak 43 korban jiwa akibat bencana banjir besar di wilayah Jabodetabek.

Berikut perincian data korban jiwa di wilayah Jabodetabek:

1. Jakarta Pusat: 1
2. Jakarta Barat: 1
3. Jakarta Timur: 7
4. Kota Depok : 3
5. Kota Bekasi: 3
6. Kota Bogor: 1
7. Kota Tangerang: 1
8. Kota Tangerang Selatan: 1
9. Kabupaten Bogor: 16
10. Kabupaten Bekasi: 1
11. Kabupaten Lebak: 8 (tambahan)

Berdasarkan rilis yang disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, penyebab meninggalnya para korban banjir antara lain karena terseret arus.

Rinciannya kasus penyebab meninggalnya para korban tersebut antara lain:

1. Hilang : 1 orang
2. Hipotermia: 3 orang
3. Terseret Arus Banjir: 17 orang
4. Tersengat Listrik: 5 orang
5. Tertimbun Tanah Longsor: 12 orang
6. Dalam Pendataan: 5 orang

Data tersebut dihimpun dari kompilasi Data BPBD, Kemenkes, dan Kemensos.

Baca: Janji Jokowi Atasi Banjir Jakarta, 4 Instruksi Baru, Anies Soal Air Hujan, Pengamat: Tidak Elok

Baca: Banjir Besar Melanda Jakarta, Bagaimana Kondisi Kediaman Anies Baswedan, Tetap Aman?

Monitoring Pertumbuhan dan Pergerakan Awan

Sementara itu berdasarkan informasi dari BPPT, berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Penanganan Banjir tanggal 2 Januari di Graha BNPB, BPPT diminta untuk melakukan operasi TMC guna mengurangi curah hujan penyebab banjir di Jabodetabek.

Strategi yang dilakukan di antaranya BPPT sudah melakukan analisis pertumbuhan awan penyebab hujan di Jabodetabek.

Awan-awan tersebut berasal dari sebelah barat dan barat laut Jabodetabek yaitu Selat Sunda, Lampung, dan sekitarnya.

"Hari ini sudah dilakukan persiapan baik pesawat maupun peralatan lainnya serta bahan semai. Pesawat yang digunakan 1 unit Casa, 1 unit CN-295, dan (opsional) 1 unit Hercules," kata Dr Trihandoko Seto dari BPPT dalam rilisnya.

Mulai hari ini, Jumat (3/1/2020) akan dilakukan operasi.

Pagi hari dilakukan prediksi dan monitoring pertumbuhan dan pergerakan awan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini