TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ikut angkat suara terkait polemik Laut Natuna antara Indonesia dan China.
Susi Pudjiastuti memberikan pandangannya soal Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang menyebut China adalah negara sahabat bagi Indonesia.
Pernyataan Prabowo Subianto soal Natuna ini tampaknya masih santai-santai saja.
Susi Pudjiastuti lantas menanggapi pernyataan Prabowo melalui akun Twitternya.
Susi tidak setuju dengan solusi damai yang dilontarkan Menteri Pertahanan Prabowo karena ingin menjaga persahabatan antar kedua negara.
Baca: PKS Bilang Prabowo Lembek Soal Natuna, Dahnil: Itu Pernyataan Politik yang Sarat dengan Modus
Ia mengungkapkan perlu dibedakan antara pencurian ikan dan persahabatan antar negara.
"Bedakan pencurian ikan dengan persahabatan antar negara," tulisnya dalam akun Twitter @susipudjiastuti, Sabtu (4/1/2020).
Menurut Susi, China tidak mungkin dan tidak boleh melindungi pelaku IUUF.
Sebab, IUUF adalah kejahatan lintas negara.
"Persahabatan antar negara Tidak boleh melindungi pelaku Pencurian Ikan & Penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing."
Baca: Sengketa Natuna, KNPI Ajak Pemuda Jaga Kedaulatan Bangsa
"Tiongkok tidak mungkin dan tidak boleh melindungi Pelaku IUUF."
"Karena IUUF adalah crime/ kejahatan lintas negara," tulis Susi Pudjiastuti.
Susi Pudjiastuti kembali menegaskan, penegakan hukum kepada para pencuri ikan ini berbeda dengan persahabatan antar negara maupun investasi.
"Perlakukan Pencuri Ikan dengan penegakan hukum atas apa yg merrka lakukan. Dan ini berbeda dengan menjaga Persahabatan atau iklim investasi," tulisnya.