News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

LIVE Streaming TVOne Indonesia Lawyers Club/ILC Malam Ini, Tema: Siapa yang Merampok Jiwasraya

Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LIVE Streaming TVOne Indonesia Lawyers Club/ILC Malam Ini, Tema: Siapa yang Merampok Jiwasraya

TRIBUNNEWS.COM - Inilah link live streaming Indonesia Lawyers Club (ILC), Selasa (7/1/2020) malam ini pukul 20.00 WIB.

Acara Indonesia Lawyers Club (ILC) kembali hadir di TVOne setelah disanksi Komisi Penyiaran Indonesia (KPI).

Acara yang dipandu jurnalis senior Karni Ilyas itu akan membahas tema 'panas' dengan sejumlah narasumber.

Anda dapat menyaksikan ILC di HP lewat live streaming yang dibagikan Tribunnews.com.

(Link live streaming ILC ada di akhir berita)

Di ILC malam ini, Karni Ilyas dan sejumlah narasumber akan membahas tema siapa yang merampok Jiwasraya.

Diketahui, Jiwasraya mengalami gagal bayar polis asuransi produk JS Saving Plan.

Kasusnya mulai merebak sejak Menteri BUMN Rini Soemarno mendapat laporan dari direktur utama yang baru ditunjuk pertengahan tahun 2018, Asmawi Syam.

Laporan tersebut terkait adanya cadangan kerugian dalam jumlah besar yang belum dihapusbukukan dan dibiarkan OJK dan KAP.

Publik pun tidak tahu selama datanya disimpan erat perusahaan.

Rumitnya, kerugian itu terjadi melalui pembelian saham di publik yang baru diketahui saat saham akan dijual kembali untuk membayar kewajiban.

Rini lalu menugaskan BPKP melakukan audit ulang pada Desember 2018 dan ditemukan fraud pada sisi investasi.

Sejak saat itu, beredar nama-nama pelaku dan laporan keuangannya dikoreksi yang berakibat nilai kerugian 2019 membengkak menjadi Rp 13,6 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani (TRIBUNNEWS/IGMAN IBRAHIM)

Oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, penyelesaian masalah gagal bayar polis Jiwasraya bakal diserahkan ke ranah hukum.

Menkeu mengatakan, akan melibatkan pihak Kepolisian, Kejaksaan, bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam proses penyelesaian masalah Jiwasraya.

Sebelumnya, Kejaksaan Agung (Kejagung) telah mencekal 10 orang berpergian ke luar negeri terkait kasus dugaan korupsi pada Jiwasraya.

"Saya baca inisialnya saja, HR, DYA, HP, MZ, DW, GL, ER, HH, BT, dan AS, jadi 10 orang," ujar Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Adi Toegarisman di Kantor Kejagung, Jakarta, Jumat (27/12/2019).

Adi menuturkan, keputusan pencekalan terhadap 10 orang tersebut sudah berdasarkan perintah Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin, Kamis (26/12/2019) malam.

"Atas perintah Jaksa Agung, saya sampaikan 10 orang yang telah melakukan pencekalan semalam," kata dia, dikutip dari Kompas.com.

Kasus Jiwasraya ini pun membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut buka suara.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. (Instagram.com/jokowi)

Dikutip dari Kompas.com, Jokowi menyebut masalah di Jiwasraya terjadi sejak 10 tahun lalu atau sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ini persoalan yang sudah lama sekali 10 tahun yang lalu, problem ini yang dalam tiga tahun ini kita sudah tahu dan ingin menyelesaikan masalah ini," kata Jokowi di Balikpapan, Rabu (18/12/2019).

Sementara itu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu menilai adanya indikasi tindak pidana korupsi dalam kasus gagal bayar polis yang terjadi di Jiwasraya.

Said Didu usai Diskusi Publik Pertamina Sumber Kekacauan yang digelar oleh Indonesia Resources Studies (Iress) di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis (19/12/2019) (Tribunnews.com/Lita Febriani)

"Terjadi perampokan (di Jiwasraya). Perusahaan yang sangat sehat pada 2016-2017, lalu defisit puluhan triliun di tahun berikutnya, berarti ada penyedotan dana yang terjadi,” ujar Said di Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Said pun tak yakin masalah gagal bayar di Jiwasraya karena disesbabkan kesalahaan dalam proses berbisnis.

Atas dasar itu, dia yakin ada indikasi korupsi dalam permasalahan ini.

“Tidak mungkin kalau hanya risiko bisnis, karena ekonomi di 2018 biasa-biasa saja kok, tidak seperti 1998," kata dia, dikutip dari Kompas.com.

"Enggak mungkin bocor sampai puluhan triliun, kalau risiko bisnis enggak sebesar itu,” kata dia.

Kasus Jiwasraya juga menyeret nama Menteri BUMN sekarang, Erick Thohir yang dituduh menerima uang suap senilai Rp 100 juta.

Jelas, Erick membantah tuduhan tersebut.

Menteri BUMN Erick Thohir (KOMPAS.COM/ADE MIRANTI)

Erick menyangka, tuduhan itu merupakan teriakan dari oknum perampok Jiwasraya yang mulai ketakutan karena proses hukum sudah dimulai.

"Mohon maaf sekarang banyak diplesetkan. Dibilang Pak Jokowi yang ngambil, Istana dibilang ngambil."

"Jangan-jangan ini terbalik. Jangan-jangan yang teriak-teriak ini ketakutan dibongkar," kata Erick Thohir saat menyambangi korban banjir di Teluk Naga, Tangerang, Minggu (5/1/2020).

Dia justru bingung mengapa dirinya terseret dalam kasus Jiwasraya.

Padahal sejak menjabat jadi menteri 4 bulan silam, pihaknya gencar bersih-bersih dan bekerjasama dengan menteri lain yang tengah kompak-kompaknya.

"Saya dengar minggu depan Istana, KPK, BUMN, akan didemo dibilang saya mengambil uang."

"Saya bingung orang saya baru datang (ke BUMN), kita mau bersih-bersih," ucap dia, dikutip dari Kompas.com.

"Nah ini kan saya enggak tahu mungkin juga ada oknum-oknum yang gerah, yang selama ini menjarah Jiwasraya sekarang proses hukum sudah mulai masuk (berjalan)," imbuh dia.

Lantas, bagaimana dengan pembahasan kasus Jiwasraya nanti di ILC.

Saksikan ILC di TVOne, malam ini mulai pukul 20.00 WIB via live streaming.

Berikut link live streaming untuk menonton ILC TVOne:

LINK

LINK

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya/Fika Nurul Ulya/Ihsanuddin/Akhdi Martin Pratama)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini