News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Saking Dahsyatnya Longsor di Sukajaya Kabupaten Bogor, Kepala BPBD Sebut Seperti 'Film Kiamat 2012'

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jokowi meninjau Kecamatan Sukajaya yang terdampak bencana Longsor dan Banjir

TRIBUNNEWS.COM - Bencana tanah longsor yang menerjang Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor tidak berani menangani.

Dilansir Tribunnews Bogor, BPBD Kabupaten Bogor pada awalnya memang memimpin tanggap darurat bencana sehari setelah bencana melanda pada Rabu (1/1/2020) lalu.

Hingga pada akhirnya, BPBD angkat tangan dan menyerahkan komando pada Korem 061/Suryakancana.

Hal itu disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Yani Hassan.

Pemukiman di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor jadi 'Kampung Mati' setelah ditinggal para penghuninya pasca diterjang longsor awal tahun baru 2020. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

"Waktu itu kita yang (pimpin) sampai tanggal 2 itu, kita laporkan ke pimpinan, wah ini kita gak mungkin nih," kata Yani, Kamis (9/1/2020) malam.

Yani menyebut sempat memantau kondisi bencana longsor di Sukajaya melalui pantauan udara dari helikopter.

Yani mengaku tak kuasa membayangkan kengerian kondisi longsor di lokasi bencana.

"Ini gede luar biasa, saya ngebayangin kalau lagi nganterin logistik di heli sekali-sekali suka ikut. Pernah lihat film (kiamat) 2012? Kayak gitu."

"Gunung nih kalau longsor kan cuma satu (longsoran), ini mah, set, set, set, semua. Ngeri saya lihatnya," kata Yani.

Diketahui, setelah sepekan dilanda bencana, Komando Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Bogot dipimpin oleh Danrem 061 Suryakancana Brigjen Novi Helmy Prasetya.

Sementara itu Kepala Tim di lapangan dipimpin oleh Dandim 0621/Kabupaten Bogor Letkol Inf Harry Eko Sutrisno.

Ditinjau Presiden

Parahnya kondisi banjir dan tanah longsor di Sukajaya membuat Presiden Jokowi mengunjungi Sukajaya di luar agenda yang telah ditetapkan.

Awalnya, Presiden Jokowi diagendakan bertolak menuju Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada Selasa (7/1/2020) lalu sekira pukul 07.29 WIB.

Dilansir Tribunnews Bogor, presiden diagendakan berangkat dari Istana Kepresidenan Bogor untuk melakukan peninjauan penanganan warga terdampak bencana banjir di Lebak.

Siapa sangka, Presiden Jokowi memutuskan untuk terlebih dahulu menyambangi Kecamatan Sukajaya.

Informasi mengenai keinginan Presiden untuk meninjau Kecamatan Sukajaya disampaikan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, yang mendampingi Presiden dalam perjalanan.

"Pak Yayat, Bapak Presiden ingin melihat Sukajaya. Jadi kita belok dulu," ujarnya kepada Kepala Biro Protokol Sekretariat Presiden, Yayat Hidayat, melalui pembicaraan telepon.

Sementara itu, saat berada di Sukajaya Presiden Jokowi sempat meninjau proses pembukaan akses jalan yang tertimbun longsor dan berlokasi tidak seberapa jauh dari kantor desa.

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan lokasi longsor di kawasan Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Selasa (7/1/2020). Dalam kunjungan ke lokasi longsor tersebut Presiden Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menseskab Pramono Anung, Menkes Terawan Agus Putranto, dan Mensos Juliari Batubara. SETPRES/AGUS SUPARTO (SETPRES/AGUS SUPARTO)

Kecamatan Sukajaya sebetulnya hendak dikunjungi Presiden pada Minggu, 5 Januari 2020 lalu.

Namun, kunjungan langsung tersebut saat itu urung terlaksana karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan helikopter yang ditumpangi Presiden untuk mendarat.

Update Korban

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat masih ada lebih dari 500 ribu warga yang masih merasakan dampak bencana di Jabodetabek dan Kabupaten Lebak.

Angka tersebut merupakan update terakhir BNPB hingga Jumat, (10/1/2020) pukul 18.00 WIB.

Hal itu disampaikan melalui laman resmi BNPB terkait dampak bencana banjir dan longsor di Jabodetabek dan Lebak.

Data tersebut menunjukkan jumlah total pengungsi bencana di Jabodetabek dan Kabupaten Lebak mencapai lebih dari 25 ribu jiwa.

Diketahui pengungsi terbanyak berasal dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

BNPB mencatat jumlah pengungsi ialah 18.913 jiwa, yang terdiri dari 5.618 keluarga.

Sementara itu, pengungsi di Jakarta Selatan mengalami pelonjakan yang sangat signifikan.

Pada Jumat, (10/1/2020) pukul 06.00 WIB, tidak ada laporan adanya pengungsi alias 0 jiwa.

Sementara itu pada pukul 18.00 WIB, tercatata jumlah pengungsi berjumlah 950 jiwa.

Penambahan pengungsi di DKI Jakarta dilaporkan berasal dari Kelurahan Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan.

Update data korban terdampak bencana, Jumat (10/1/2020) pukul 18.00 WIB. (BNPB)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews Bogor dengan judul Nyali Kepala BPBD Kabupaten Bogor Menciut, Komando Penanganan Longsor Sukajaya Dilepas.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Tribunnewsbogor.com/ Naufal Fauzy)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini