TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Istana, melalui Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman menyebut persoalan dugaan korupsi di PT Asabri (Persero) sedang didalami oleh kementerian terkait.
"Sementara ini sedang dikembangkan persoalannya oleh kementerian atau pihak yang terkait," ucap Fadjroel di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (13/1/2020)
Ia pun meminta kepada awak media untuk menanyakan persoalan di tubuh Asabri kepada kementerian terkait, seperti Kementerian Keuangan dan Kementerian BUMN.
"Tolong ditanyakan langsung kepada pihak yang berwenang saja," papar Fadjroel.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mencium adanya dugaan megakorupsi di perusahaan asuransi negara PT Asabri (Persero). Diperkirakan kerugian negara mencapai lebih dari Rp 10 triliun.
“Ya saya mendengar ada isu korupsi di Asabri yang mungkin itu tidak kalah fantastisnya dengan kasus Jiwasraya,” kata Mahfud di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).
Asabri ini diketahui merupakan asuransi negara yang diperuntukan bagi pensiunan TNI-Polri dengan pangkat rendah.
Baca: Terkait Kasus Dugaan Korupsi di Asabri, Mahfud MD: Modus Operandinya Sama dengan Jiwasraya
Baca: Kementerian BUMN Bakal Rombak Direksi Asabri
Menurut Mahfud, pada masa ia menjabat Menteri Pertahanan, pernah terjadi korupsi juga di Asabri. Namun nilainya kecil.
Ia pun heran sekarang kembali terdengar adanya dugaan korupsi di sana. Oleh karena itu, Mahfud akan memanggil Menteri terkait guna mencari duduk perkaranya.
“Dalam waktu tidak lama saya akan undang Bu Sri Mulyani, sebagai penyedia dana negara dan Bapak Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, karena itu (Asabri) masuk BUMN,” kata Mahfud.