Nursyirwan juga menjelasakan pada dasarnya kepala daerah dimanapun yang telah memberikan manfaat kepada masayarakat harus siap dipindahkan.
Termasuk kemungkinan Risma yang telah menyelesaikan amanah di Kota Surabaya akan mendapat tugas di lain daerah.
"Ada pergantian kepala daerah, di sini contohnya di DKI Jakarta," tandasnya.
Nursyirwan menambahkan, figur-fugur yang dipilih oleh partai berlogo kepala banteng ini berdasarkan kinerjanya selama menjabat (track record).
Indikator ini menjadi dasar bagi PDI-P dalam menentukan siapa yang paling cocok untuk menjadi pemimpin daerah selanjutnya di DKI Jakarta.
Nursyirwan menilai sosok Risma di mata PDI-P tidak berbeda dengan kander-kader lainnya yang siap ditugaskan di daerah mana saja.
"Bu Risma sama dengan kita-kita. Mau enggak mau, harus siap ditugaskan," bebernya.
Baca: Profil Mantan Petinggi Garuda Indonesia Heri Akhyar yang Digosipkan Dekat Pramugari Siwi Widi
Komentar PKS
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera memandang PDI-P memiliki kebebasaan untuk menentukan figur-figur yang akan diajukan dalam Pilgub DKI Jakarta.
"Pertama tentu ini negara demokratis, semua boleh kemana saja mencalonkan," ujar Mardani.
Ia juga mengingatkan agenda pemilihan kepala daerah di wilayah DKI masih beberapa tahun lagi.
"Waktunya masih panjang, kalau tidak ada revisi UU nomor 10 tahun 2016, tidak ada Pilkada di tahun 2022 adanya di tahun 2024," lanjutnya.
Baca: Tes Kepribadian: Pilih Satu Gambar Burung Hantu dan Ketahui Kepribadianmu