Alhasil kini bekerja sekedar menjalankan tugas sematapun menjadi pilihan.
Prihatin dan miris menjadi kata yang saya rasakan.
Lalu mau sampai kapan perahu TVRI gonjang ganjing terus?
TVRI didirikan dan dijalankan bukan untuk orang perorang dan bukan menggunakan dana pribadi, tetapi dari anggaran pendapatan dan belanja negara, APBN.
Artinya setiap anggaran dari dan untuk negara bukan dari negara untuk pribadi atau golongan.
Hal ini perlu sekali dipahami oleh semua pimpinan baik dari pimpinan tertinggi hingga pimpinan terendah sekalipun.
Yakni eselon 4 yagn sebentar lagi akan dihapus oleh pemerintah.
Oleh karena itu setiap pengelolaan keuangan negara yang dikelola di TVRI seharusnya amanah dan untuk kepentingan kemaslahatan karyawan bukan untuk kepentingan ambisi seseorang apalagi kelompoknya.
APBN TVRI diharapkan tidak dijadikan bancakan kaum pengambil manfaat dan ajimumpung.
Akhirnya dipenghujung tulisan saya ini saya bersama teman-teman yang sudah mengabdi di TVRI puluhan tahun berharap kepada semua pihak untuk saling menjaga perahu, agar tidak pecah dan karam.
Saya juga berharap kepada para kaum terhormat pengambil keuntungan di TVRI hendaknya punya rasa empati dengan para karyawan TVRI.
Kami yang bekerja di TVRI tak berharap dengan sejumlah kepentingan yang berpotensi menghancurkan kekeluargaan TVRI.
Apalagi dihancurkan dan diadu domba oleh orang luar TVRI.
Biasanya pimpinan dari luar itu hanya untuk kepentingan sesaat saja.