News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dirut TVRI Dicopot

Gebrakan Helmy Yahya Sejak Jadi Dirut TVRI, Hadirkan Banyak Konten Milenial

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama LPP TVRI nonaktif Helmy Yahya didampingi sejumlah Direksi LPP TVRI dan kuasa hukum berbicara kepada wartawan terkait pemberhentian dari jabatannya oleh Dewan Pengawas LPP TVRI saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Helmy Yahya menyampaikan sejumlah poin pembelaan terkait pemberhentiannya dari Dirut LPP TVRI dan akan menempuh jalur hukum untuk menindaklanjuti kasus tersebut. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabar pemberhentian Helmy Yahya dari jabatannya sebagai Dirut TVRI beredar luas di masyarakat.

Hal itu mengemuka sejak munculnya surat Dewan Pengawas TVI No. 8/Dewas/TVRI/2020 ihwal pemberhentian Helmy.

Dalam surat tersebut disebutkan bahwa Helmy dinyatakan tidak bisa mempertanggungjawabkan pembelian hak siar Liga Inggris yang memakan biaya besar. 

Anggota Dewan Pengawas (Dewas) LPP TVRI Kabul Budiono membenarkan surat tersebut dari Dewas LPP TVRI.

Keputusan itu ditetapkan karena pembelaan diri Helmy melalui surat tanggal 17 Desember 2019 berdasarkan suara terbanyak tidak diterima Dewas LPP TVRI. Hal itu sebagaimana dikutip dari Kompas.id, Jumat (17/1/2020).

Baca: Helmy Yahya Beberkan Penyebab Dirinya Dicopot dari Dirut TVRI

Dilantik pada akhir 2017, Helmy bertekad untuk merebut kembali hati pemirsa.

Ia dilantik bersama beberapa direksi baru lainnya, yaitu Direktur Pengembangan Usaha Rini Padmirehatta, Direktur Program dan Berita Apni Jaya Putra, Direktur Keuangan Isnan Rahmanto, Direktur Umum Tumpak Pasaribu, serta Direktur Teknik Supriyono.

Harian Kompas, 19 Desember 2017, Helmy bersama dewan pengawas meluncurkan tagline "Kami Kembali". 

Awal Karier

Harian Kompas, 23 Agustus 2001 memberitakan, Helmy lahir dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan.

"Saya dari keluarga bersahaja, bahkan boleh dibilang memprihatinkan. Ayah hanya pedagang kaki lima, penjual kacamata," kata Helmy.

Meski kondisi ekonomi pas-pasan, orangtua Helmy berusaha menyekolahkan anak-anaknya.

Bahkan, dua anak terakhir, Tantowi dan Helmy diupayakan bersekolah di Jawa.

Saat kuliah di Jakarta itulah jalan menuju bisnis hiburan televisi terbuka untuknya.

Sejak tahun 1990-an, nama Helmy Yahya sudah mulai dikenal di dunia hiburan.

Ia dikenal sejak bekerja pada Ani Soemadi yang dikenal sebagai "Ratu Kuis".

Sekitar sepuluh tahun Helmy ikut menggarap belasan kuis televisi.

Helmy kemudian bekerja mandiri dengan mendirikan perusahaan PT Triwarsana yang kini mempunyai tenaga inti 40 orang.

Kuis dan acara televisi yang pernah digarap Helmy antara lain Kata Demi Kata atau Pesta Bintang di SCTV, Who Wants to be a Millionaire Indonesia di RCTI.

Visi Helmi di TVRI

Dilantik pada akhir tahun 2017, Helmy Yahya bertekad untuk merebut kembali hati pemirsa.

Ia dilantik bersama beberapa direksi baru lainnya, yaitu Direktur Pengembangan Usaha Rini Padmirehatta, Direktur Program dan Berita Apni Jaya Putra, Direktur Keuangan Isnan Rahmanto, Direktur Umum Tumpak Pasaribu, serta Direktur Teknik Supriyono.

Harian Kompas, 19 Desember 2017, Helmy bersama dewan pengawas meluncurkan tagline "Kami Kembali".

Artinya, masa kejayaan TVRI sebagai sumber informasi yang mendidik dan menghibur bagi pemirsa di Tanah Air diupayakan diraih kembali.

"Kami akan hidupkan kembali program siaran yang relevan dengan kebutuhan masyarakat sekarang dengan tampilan lebih gaul. Tujuannya agar anak-anak dapat mengembangkan daya ingat dengan cepat tanpa bergantung pada Google" kata Helmi.

Menurutnya, ada tiga hal yang harus dibenahi TVRI, yaitu sumber daya manusia (SDM), peralatan, dan tata kelola.

Sepak Terjang

Sejak menjabat Dirut TVRI, Helmy membuat aneka acara seni budaya dari penjuru negeri.

"Setiap malam ada siaran langsung musik, kecuali hari Sabtu. Kami punya Taman Buaya Music Club untuk semua genre musik dan semua usia," kata Helmy, dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 20 Februari 2018.

Ia pun mengundang penggiat seni untuk tampil di TVRI.

Selain menghadirkan acara seni budaya, Helmy juga menjadikan bulan Maret sebagai hari bulan film bagi TVRI.

Menurutnya, konsep itu lahir dari kerja sama antara TVRI dengan Pusat Pengembangan Perfilman (Pusbang) Nasional.

"Dan juga bersanding film-film pendek yang dibuat oleh anak muda yang dikonteskan oleh Pusbang Film. Pusbang Film akan bekerja sama dengan TVRI. Bulan film dan hari musik," kata Helmy, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (15/2/2019).

Di bawah tangan Helmy, TVRI mulai memperbanyak konten-konten bertema milenial.

Bagi Helmy, sebagai televisi republik, TVRI harus melayani semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga generasi tua.

Langkah Helmy yang paling banyak menuai pujian adalah ketika TVRI menayangkan siaran langsung Liga Inggris musim 2019-2020.

Stasiun televisi pertama di Indonesia itu juga kerap manayangkan siaran langsung olahraga, seperti turnamen badminton dunia dan SEA Games 2019.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dinonaktifkan sebagai Dirut TVRI, Berikut Sepak Terjang Helmi Yahya".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini