TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bencana banjir yang terjadi di seluruh Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi pada 1 Januari 2020 lalu telah membawa luka mendalam.
Curah hujan yang begitu tinggi membuat ketinggian air mencapai hampir 15 inci atau tiga kali lebih besar dari biasanya. Sungai Ciliwung dan Cisadane meluap, serta sejumlah pintu air diberi status darurat. 48 orang dilaporkan meninggal dunia akibat tanah longsor, hipotermia, tersengat listrik, hingga hanyut dan tenggelam bersama arus banjir.
Karena alasan keamanan, pemadaman listrik pun dilakukan di sebagian besar wilayah terdampak. Jaringan transportasi terganggu termasuk LRT (Light Rail Transit), busway, kereta api, jalan tol, dan bandara.
Kondisi tersebut tentu menghambat efektivitas tanggap darurat dan evakuasi terkait bencana yang terjadi. Karenanya,
Esri Indonesia turut membantu dan memberi dukungan terhadap pemerintah dalam menanggulangi dan merespons bencana banjir. Melalui Pusat Dukungan Darurat Geospasial atau Emergency Spatial Support Center (ESSC) yang digagas oleh Esri Indonesia, sebuah portal bernama Jakarta Flood Map diciptakan.
Baca: Bandingkan Jokowi dengan Anies, M Qodari: Jakarta di Tangan Pak Anies Cantik Tapi Banjir Lebih Dalam
Bela Anies Baswedan Mengapa Tak ada Gugatan Banjir 2013 dan 2015, Haji Lulung Malah Apresiasi Ahok
Dr A Istamar, CEO Esri Indonesia menyampaikan, portal ini mencakup dasbor untuk memantau pintu air (Jakarta Flood Gate Monitoring), tampilan area terdampak banjir dan level ketinggian banjir.
"Dasbor untuk fasilitas publik terdampak banjir, peta narasi mengenai banjir Jakarta, serta mapping sebaran jumlah pengungsi korban banjir,” katanya, Jumat (17/1/2020).
Istamar menjelaskan data-data yang digunakan pada Jakarta Flood Map merupakan data tercepat dan akurat karena bersumber langsung dari Pemprov DKI Jakarta, Dukcapil, BNPB, dan dinas terkait lainnya.
Untuk Jakarta Flood Gate Monitoring, data diambil dari seluruh pintu air di Jakarta secara near real time, lengkap dengan status masing-masing pintu air.
Dasbor berhasil digunakan dengan baik oleh para relawan dan pemangku kepentingan di DKI Jakarta sehingga mempercepat pengambilan keputusan terkait bencana banjir yang melanda.
"Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa portal ini mampu berfungsi secara optimal dan berguna dalam penyediaan informasi berbasis kecerdasan lokasi melalui teknologi geospasial," katanya.
Esri Indonesia sebagai perwakilan resmi dari Esri yang merupakan perusahaan pengembang Sistem Informasi Geografis (GIS) yang berkantor pusat di Redlands, California, terus melakukan pemanfaatan teknologi geospasial untuk mitigasi bencana.
Juga menyediakan data yang andal dan akurat bagi para pemangku kepentingan, relawan, guna menganalisa kumpulan data untuk menyikapi risiko yang berdampak pada infrastruktur, lingkungan, dan masyarakat luas.