"Loh tapi Pak Jokowi sudah katakan, di dalam konteks banjir keseluruhan (tanggung jawab) bersama," terangnya.
"Tapi tanggung jawab mempersiapkan, itu adalah tanggung jawab Gubernur dan Pemprov DKI Jakarta."
Muslim sempat akan mendebat pernyataan Azas namun ia malah kembali fokus pada persoalan teknis penanggulangan, bukan pencegahan.
"Sebenarnya yang ingin dijelaskan gini, kenapa tidak ada peringatan dini kepada warga?" sahut pembawa acara Rosiana Silalahi berusaha menengahi.
Haji Lulung pun menjawab bahwa kinerja pemerintah harusnya dilihat secara keseluruhan mulai dari pemerintah pusat.
Namun Azas bersikukuh bahwa pihak BMKG sudah sempat memberitahu akan terjadi hujan lebat pada Desember 2019 lalu.
"Tunggu nih, saya bilang kan ini kerja terintegrasi, ada BMKG," kata Haji Lulung.
"Tanggal 23 Desember BMKG sudah mengingatkan," potong Azas.
Menurut Haji Lulung, tuduhan yang hanya tertuju pada Anies Baswedan ini adalah tindakan yang naif.
Haji Lulung mengungkap kemungkinan sebaliknya, yakni pihaknya yang menuntut Jokowi.
"Sebentar pak, ini kan persoalan hukum dan politik. Itu verbal lisan yang disampaikan oleh presiden, verbal lisan, bicara presiden adalah bicara hukum, itu enggak lepas dari hukum," jelas Haji Lulung.
"Oleh karenanya saya bilang sangat naif kalau ini diberikan tanggung jawab kepada gubernur."
"Artinya kalau gugatan ini cuma tunggal, saya pikir ini kita juga bisa menggugat presiden besok," ujarnya.
Mendengar pernyataan Haji Lulung, Azas hanya tertawa santai.