News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dianggap Stres karena Ngaku Bisa Hentikan Nuklir, Sunda Empire Tuding Ridwan Kamil Bikin Resah

Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Ifa Nabila
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fenomena Sunda Empire, Ridwan Kamil Banyak Orang Stress, Petinggi Jangan Sampai Begitu, Memalukan

TRIBUNNEWS.COM - Petinggi Sunda Empire, Ki Ageng Rangga Sasana menuding Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah meresahkan kelompoknya.

Menurut Ki Ageng Rangga Sasana, Sunda Empire justru telah menyatukan warga atau masyarakat, bukan meresahkan.

"Ya tadi, pesankan kepada media maupun keseluruhan juga masyarakat di Indonesia. Tidak usah ada keresahan atau dibikin resah. Karena Sunda Empire tidak bikin resah," kata Rangga, dilansir KompasTV (20/1/2020).

Ia menyinggung penyampaian yang diramaikan oleh beberapa pihak termasuk pejabat negara adalah sikap yang justru membuat resah.

Rangga menyebut penyebab kekhawatiran warga adalah ramainya tanggapan miring oleh beberapa pihak termasuk pejabat negara terkait Sunda Empire.

"Tapi justru penyampaian-penyampaian yang seperti kemarin yang dilakukan, diramaikan, diviralkan. Kebetulan yang melakukan keresahan itu justru adalah pejabat," kata Rangga.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pernah menanggapi kemunculan kerajaan bernama Sunda Empire yang mengklaim kelompoknya dapat megendalikan nuklir.

Ridwan Kamil menyebut kemunculan Sunda Empire merupakan kelompok orang yang terselimuti pemikiran halusinasi.

"Ini banyak orang stres ya di republik ini, menciptakan ilusi-ilusi yang seringkali romantisme-romantisme sejarah ini. Ternyata ada orang yang percaya juga ya menjadi pengikutnya," kata Ridwan Kamil.

Mendengar pernyataan Ridwan Kamil, Rangga pun tidak mau Sunda Empire dianggap remeh.

Ia bahkan menyebut bahwa Gubernur Jawa Barat tersebut tidak paham mengenai Sunda Empire.

"Jadi jangan sampai begitu memalukan, sebagai Gubernur Jawa Barat tidak paham tentang Sunda Empire," kata Rangga.

Sementara itu, diketahui dalam video berdurasi 1:35 menit yang diunggah Java Timeline, petinggi Sunda Empire, Ki Ageng Rangga Sasana mengaku Sunda Empire dapat menyelamatkan bumi dan mengendalikan nuklir.

"Justru keberadaan atas Sunda Empire Earth Empire adalah melahirkan tatanan bumi yang menyelamatkan atas keselamatan bumi yang menyelamatkan atas keselamatan bumi dan umat keseluruhan."

"Satu contoh tadi yang saya bilang, yang bisa menghentikan atas nuklir tidak diledakkan adalah Sunda Empire. Dan saya akan umumkan itu segera," papar Rangga.

Kembali ia menegaskan dalam waktu dekat ini akan mengumumkan sebuah sistem yaitu Empire System.

Bahkan, Rangga menyebut hal itu akan dihadiri oleh Jack Ma dan Bill Gates.

Tak hanya itu, dalam video tersebut, Rangga juga menyampaikan harapan Sunda Empire menginginkan negara di seluruh dunia mengikuti sebuah sistem internasional tak lain adalah sistem milik Sunda Empire.

"Di mana pada proses ini tatanan bagi kaitan keseluruhan itu bersama-sama mewujudkan apa yang telah ditentukan oleh Allah, dalam Alquran disebutkan baldatun thoyibatun warobbun gofur, dalam injil kerajaan surya akan turun," katanya.

Lebih lanjut, ia mengajak juga untuk mewujudkan tatanan Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila agar mencapai adil makmur.

Faktor Masyarakat Percaya Keberadaan Sunda Empire

Diketahui, Sunda Empire Earth Empire yang berada di Bandung tersebut telah memiliki banyak pengikut.

Ridwan Kamil menyebutkan salah satu faktor yang membuat beberapa orang mempercayai kelompok Sunda Empire tak lain adalah masalah ekonomi.

"Kenapa orang mudah percaya kepada hal-hal yang bombastis, hal-hal di luar nalar melebihi hal-hal yang normal seperti kita sehari-hari kan?"

"Oh, namanya orang stres karena masalah ekonomi. Berarti PR buat pemerintah. Kita harus memproduktivitaskan kegiatan ekonomi, supaya orang sibuk dengan hal-hal yang sifatnya produktif buat keluarganya," ungkap Ridwan Kamil.

Menurut Ridwan Kamil, hal ini dapat menjadi masukan kepada para pemimpin.

"Bahwa ada anomali-anomali sosial yang harus kita beri perhatian agar jangan berkembang biak. Nanti diikuti oleh banyak, sehingga akhirnya kita hidup dengan masyarakat yang seluruhnya besar tapi sebenarnya tidak produktif dan sibuk dengan simbol-simbol yang sebenarnya ilusi," terangnya.

Sementara itu, ia mengungkap kemunculan Sunda Empire yang baru ramai diketahui masyarakat ini merupakan sebuah hiburan saja.

"Kita kan ketawa aja pas mendengar bisa menghentikan nuklir, bisa punya senjata segala rupa, ornag yang berakal sehat mengatakan ya cuma ilusi, ya kita senyum aja," kata Ridwan Kamil.

Imbauan Ridwan Kamil

Diketahui selain Sunda Empire di Bandung, terdapat pula penemuan Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, dan Kesultanan Selaco di Tasikmalaya.

Dari fenomena munculnya beberapa kerajaan baru ini, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan hal-hal yang sifatnya masih diragukan.

Ridwan Kamil memberi saran agar masyarakat berkumpul dengan komunitas yang jelas tujuannya, ada manfaatnya, sehingga memberikan eksistensinya dengan sesuatu yang konkrit hasilnya.

"Misalkan komunitas apapun namanya, tapi ada isunya lingkungan, jelas hasilnya yaitu penghijauan, atau pemberdayaan ekonomi atau budaya," katanya.

Ia menambahkan agar masyarakat tidak mudah terbawa dalam keadaan yang sifatnya heroik dan bombastis yang jauh dari akal sehat.

"Tugas saya adalah merenungkan ini bersama tim, jangan-jangan motifnya tadi, hanya ingin eksis dengan seragam kemiliteran-kemiliteran seperti itu."

"Sehingga seolah-olah kalau pakai baju militer terus beli ada bintang tiga, seolah-olah dia merasa menjadi Letnan Jendral, padahal kan gadungan," tuturnya.

Oleh karena itu, hal-hal ilusi perlu segera dihilangkan dari masyarakat.

Hal ini terkait Indonesia akan menjadi negara hebat di tahun 2045 seperti visi presiden.

"Generasi kita 70 persen usia kerja, usia produktif. Kita harus geser energi kita kepada produksi kita berinovasi, ketimbang eksistensinya itu dengan halusinasi," jelas Ridwan.

Lebih lanjut, ia berharap agar generasi milenial dan generasi Z tidak terjebak dalam lingkungan.

Ia menyinggung peran sosial media dalam kehidupan agar dijadikan sebagai alat untuk mengedukasi dengan lebih baik.

"Juga kenapa saya punya sosial media, saya gunakan untuk mengedukasi hal-hal positif, menginspirasi. Untuk menggeser sisi gelap dari stresnya zaman sekarang, sisi gelap dari digital yaitu hoaks dan sebagainya oleh program-program dari pemimpin yang konkrit dan inspiratif," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini