TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video seorang perempuan tua mendapat perlakuan kasar oleh seorang pria beredar di media sosial.
Lantaran, perempuan tersebut disangka melakukan tindakan pencurian.
Video tersebut viral setelah diunggah oleh akun Facebook Yuni Rusmini, Selasa (21/1/2020).
Dari informasi yang beredar, kejadian tersebut terjadi di Pasar Gendeng, Prambanan, Sleman, Yogyakarta, pada Senin (20/1/2020) sekira pukul 06.00 WIB.
Dalam video berdurasi 22 detik itu, perempuan yang mengenakan kaus biru cerah dan celana biru tua bermotif bunga mendapat tendangan dari seorang pria.
Selain ditendang, masker wajah perempuan tersebut dilepas secara paksa.
Termasuk kain yang dikenakan di bagian kepala, dilepas secara paksa.
Saat pria terebut melayangkan tendangan ke arah tas warna putih yang dibawa perempuan tersebut, terdengar suara seorang perempuan terkejut.
"Heh, pak!" ucap seorang perempuan.
"Lha ngutil (mencuri) lho iki," ucap pria yang menendang.
"Nek ngutil dipala wae gen ora iso metu gen ning Pasar Gendeng (kalau nyuri dipukul saja biar tidak bisa keluar biar di Pasar Gendeng)," ucap seorang perempuan.
Perempuan tua yang disangka mencuri tersebut pun lantas memohon maaf.
Ia mengaku tidak jadi melakukan pencurian.
"Nyuwun ngapura pak, mboten sios (minta maaf pak, tidak jadi)," pinta perempuan tersebut.
Tas perempuan tersebut pun juga dicek.
"Klambi (baju)," ujar perempuan tersebut saat tasnya diambil paksa.
Video di akun Yuni Rusmini tersebut telah ditonton lebih dari 3 ribu kali.
"Tolong kawan" relawan , komunitas peduli kemanusiaan yg berada di area prambanan , sleman, DIY utk kroscek dan merapat ke ibu di video ini.
Kejadian ini terjadi senin 20 januari 2020 sekitar jam 06:00 wib.
Lokasi di pasar gendeng ( tepatnya jln piyungan prambanan km 5 ) sleman , DIY.
Mengutil mmg salah.. namun pantaskah beliau yg seperti itu di perlakukan begitu. Dan beliau sdh mengakui mmg
iya mau mengutil tapi tdk jadi.
#noted mohon yg dekat merapat atau infokan ke dinas terkait alsn apa ibu itu sampai begitu .
Klu mmg beliau tdk mampu . Mohon di bantu agar bisa hidup. Layak dan tdk mlkkn itu lagi.
Sabar bu, sehat trs nggih bu. .smg byk rejeki dan jgn memgutil lg ya bu .
insa Allah ibu hidup layak tanpa hrs mlkkn itu lagi .amin yarroballalamin," tulis keterangan video tersebut.
Tanggapan Dinas Sosial Kabupaten Sleman
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Sleman, Eko Suhargono, mengaku belum mendapatkan laporan mengenai hal tersebut.
"Kami belum menerima laporan," ujar Eko saat dihubungi Tribunnews, Selasa (21/1/2020).
Eko belum dapat memberikan banyak keterangan lantaran dirinya tengah berada di Jakarta.
Menurut Eko, perlu pengecekan lebih lanjut mengenai identitas dan motif perbuatan perempuan tersebut.
"Nanti dicek dulu permasalahannya apa, kok melakukan tindakan itu, dicek juga apakah warga Sleman atau bukan," ujarnya.
Eko mengungkapkan, jika terbukti mencuri maka ranahnya di kepolisian.
Namun kalau memang tidak terbukti dan tidak lagi ada proses hukum yang dijalani, Eko menyebut perempuan tersebut tetap bisa diajukan ke Dinas Sosial Kabupaten Sleman.
"Bisa saja diajukan ke dinas sosial," ujar Eko.
Sementara itu, Kapolsek Prambanan, Sleman, Yogyakarta, Kompol Rini Anggraini mengungkapkan tidak ada pelaporan atas kejadian tersebut.
Rini menyebut anggotanya telah mendatangi petugas Pasar Gendeng dan meminta keterangan.
“Ibu-ibu itu langsung disuruh pulang dan diminta tak mengulangi lagi, demikian jawaban petugas pasar,” ujar Rini kepada Tribunnews melalui keterangan tertulis, Selasa (21/1/2020) malam.
Rini juga mengungkapkan sang ibu sudah dimaafkan pedagang pasar.
“Sudah dimaafkan sama pemilik dan orang yang menendang akan dipanggil Dinas Pasar,” ungkapnya.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)