Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Demokrat Syarief Hasan belum mau mengomentari mengenai isu dihapuskannya sertifikasi halal produk makanan dalam RUU Cipta Lapangan Kerja.
Fraksi Demokrat di DPR akan terlebih dahulu menunggu Draft RUU Cipta Lapangan Kerja dari pemerintah.
Baca: SBY Dikaitkan Kasus Jiwasraya, Wasekjen Partai Demokrat : Itu kebohongan Bodoh Lindungi Penjahat!
Sebelumnya berdasarkan Pasal 552 RUU Cipta Lapangan Kerja yang beredar, sejumlah pasal di UU Jaminan Halal akan dihapus yaitu Pasal 4, Pasal 29, Pasal 42, Pasal 44.
Pasal 4 UU Jaminan Halal mewajibkan semua produk yang beredar di Indonesia wajib bersertifikat halal.
"Begini itu kan, itu saya sudah dicek di Komisi 8 draf belum masuk, kita belum tahu nih pasalnya apa saja yang diusulkan, Pasal pasalnya kaya gimana. Nanti kalau sudah masuk kita pelajari dulu," ujar Syarief di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, (21/1/2020).
Menurut Syarief pasal mengenai sertifikasi produk halal makanan sebaiknya tidak dihapus.
Namun, pada prinsipnya bila untuk kemaslahatan dan kesejahteran rakyat Demokrat akan mendukungnya.
Demokrat menurut Syarief akan terlebih dahulu mempelajari pasal pasal dalam RUU Cipta Lapangan Kerja.
Belum tentu menurutnya pasal penghapusan sertifikasi halal tersebut dicantumkan.
Baca: Demokrat Ngotot Bentuk Pansus Jiwasraya, Ini Alasannya
Oleh karena itu Demokrat baru akan bersikap setelah draf RUU tersebut masuk ke DPR.
"Kita belum tahu apakah secara eksplisit itu ada atau tidak, kita jangan menduga duga dulu. Kita harus positif silahkan dimasukkan nanti kita lihat poin poin nya apa baru kita pelajari, baru kita menentukan sikap," pungkasnya.