Novel menganggap motif terduga pelaku yang merupakan anggota polisi aktif berisinial RM dan RB ini tidak masuk akal.
Sehingga, Novel ingin dipertemukan lansung dengan terduga pelaku yang kini telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Novel juga mengaku belum dapat menentukan dirinya puas atau tidak puas terhadap tertangkapnya terduga pelaku ini.
Menurutnya, ini merupakan babak awal dari pengungkapan kasusnya.
Polri Dilarang Pamer Kemewahan
Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis kembali menarik perhatian publik.
Hal ini setelah dikeluarkannya surat telegram terkait larangan polisi memamerkan kehidupan mewah di dunia nyata maupun media sosial.
Dikutip dari Kompas.com, larangan pamer kemewahan bagi anggota Polri dan keluarganya tersebut tercantum dalam Surat Telegram Nomor ST/30/XI/HUM.3.4/2019/DIVIPROPAM tertanggal 15 November 2019.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Kadiv Propam Polri Irjen Pol Listyo Sigit Prabowo tersebut, berisikan tentang peraturan disiplin anggota Polri, kode etik profesi Polri, dan kepemilikan barang mewah oleh pegawai negeri di Polri.
Surat telegram itu menyebutkan bahwa Polri meminta jajarannya untuk bersikap sederhana sejalan dengan cita-cita mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan bersih.
Anggota dan PNS Polri juga dilarang menggunakan kendaraan mewah saat berdinas.
Anggota kepolisian yang tetap melanggar aturan soal larangan pamer gaya hidup tersebut akan mendapat sanksi tegas yakni berupa tindakan atau hukuman disiplin.
Aturan ini pun mendapat respon dari sejumlah kalangan satu diantaranya yakni Indonesia Corruption Watch (ICW).
Dikutip dari Kompas.com, Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana mengaku memberikan apresiasi dengan langkah Polri tersebut.