Pasalnya hal itu bukanlah suatu hal yang wajar.
"Tapi saya segera mengiyakan, karena itu membedakan Mas Faris berbeda dengan pria lainnya," ujar Yenny seraya tersipu.
Sementara itu, seorang kerabat Yenny menuturkan, Faris memilih sapi asal Probolinggo sebagai maskawin karena filosofinya memperbanyak keturunan di kemudian hari.
Bahkan setelah menikah, keduanya berencana membuat peternakan sapi.
Kini, Yenny dan Faris telah dikaruniai tiga anak perempuan.
Sosok Dhohir Farisi
Masih dari Kompas.com, Dhohir Farisi adalah putra keempat dari lima putra pasangan H Ma’ruf Hasyim dan Hj Ma’rufah dari Perumahan Jatiasri, Desa Kebonagung, Kraksaan, Probolinggo, Jawa Timur.
Farisi yang lahir pada 14 April 1976 dibesarkan di lingkungan keluarga Nahdliyin.
Sang ibu, HJ Mar'ufah pernah menjadi seorang pimpinan Fatayat Nahdlatul Ulama Cabang Kraksaan, Probolinggo.
Ia anak keempat dari lima bersaudara yaitu Zainal Kamal, Faisol Reza (mantan aktivis Partai Rakyat Demokratik/PRD), Ahmad Mastaba, Dhohir Farisi, dan Roziqi.
Faris rupanya masih keponakan Bupati Probolinggo saat itu, H Hasan Aminuddin.
Faris adalah alumni Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta dan sempat tinggal setahun di Italia selepas kuliah.
Pria berdarah Madura itu sempat menjadi konsultan khusus lingkungan hidup pada sebuah perusahaan di Jakarta.
Pada Pemilu 2009, Faris maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Gerindra daerah pemilihan (Dapil) Jember-Lumajang dan berhasil lolos ke Senayan.