TRIBUNNEWS.COM - Nama Yenny Wahid menjadi bahan perbincangan setelah ditunjuk sebagai satu di antara Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero).
Nama Yenny melengkapi sejumlah nama orang baru yang duduk di dereten komisaris di Garuda.
Sebut saja Triawan Munaf, Chairal Tanjung, Elisa Lumbantoruan, dan Peter Gontha.
Namun, berbeda dengan Triawan Munaf dkk, Yenny Wahid dipilih untuk menjadi komisaris independen yang mewakili publik.
Demikian dikatakan Menteri BUMN, Erick Thohir sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
"Ibu Yenny kan background-nya jelas pergerakan dan Ibu Yenny posisinya komisaris independen, wakil publik."
"Bukan wakil dari siapa-siapa tetapi dari publik," kata dia.
Yenny memang bukan orang baru dalam dunia politik dan organisasi di Tanah Air.
Putri kedua dari Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini memilih untuk meneruskan jejak sang ayah.
Wanita yang memiliki nama asli Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini kerap menyuarakan ide-ide soal persatuan dan keberagaman di Indonesia.
Tak hanya pilihannya terjun ke dunia politik, kehidupan pribadi Yenny Wahid juga menarik perhatian publik.
Termasuk sosok suami Yenny Wahid, Dhohir Farisi yang jarang disorot.
Padahal, Dhohir Farisi bukanlah orang sembarangan dan pernah menjadi anggota DPR RI.
Sama seperti Yenny, Dhohir Farisi juga aktif di organisasi.