Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Antisipasi masuknya Virus Corona di Yogyakarta dilakukan berbagai pihak, tak terkecuali pihak bandara.
General Manager Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama mengatakan semua penerbangan yang berasal dari luar negeri berada dalam posisi karantina.
"Artinya semua alat angkut, crew, dan penumpang harus melalui pemeriksaan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) di pintu kedatangan. Selain itu, semua maskapai juga harus memberikan informasi sebelum tiba ke Indonesia. Mereka harus menyerahkan dokumen Gendek (General Declation) untuk menilai apakah ada info orang sakit atau dicurigai sakit yang berpotensi menular," jelasnya, Selasa (21/1/2020) malam.
Terkait Virus Corona, Pandu mengatakan bahwa prosedur penanganan dan kewaspadaan pada intinya sama dengan penyakit menular lain yang berpotensi wabah.
"Semua penumpang yang masuk ke Indonesia harus melewati tim KKP untuk dipantau suhu tubuhnya menggunakan alat thermal scanner, komputer maupun manual," tuturnya.
Berdasarkan hasil tersebut, bila menunjukkan suhu tubuh di atas 38 derajat maka orang tersebut, akan menjalani wawancara.
Mulai dari sebab dan riwayat perjalanan, dan selanjutnya akan dirujuk ke RSUP dr Sardjito sebagai rumah sakit yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Baca: Cegah Virus Corona, Batam Aktifkan 11 Thermal Scanner serta Sediakan Masker di Pelabuhan dan Bandara
Baca: 7 Hal yang Perlu Diketahui Tentang Apa Itu Coronavirus, Mulai dari Gejala hingga Resiko
"Jika dicurigai berpotensi penyakit menular, orang yang duduk bersebelahan depan belakang, samping kiri kanan, akan kami berikan kartu kewaspadaan bila terdeteksi sakit juga. Kami bisa lacak alamat yang bersangkutan," ucapnya.
Pandu menjamin semua dilakukan melalui prosedur keamanan dari KKP dan dilakukan secara kooperatif dari lintas program dan sektor di pintu masuk negara atau bandara.
"KKP lebih kepada mendeteksi potensi penyakit potensi wabah dan penanganan awal, agar tidak kehilangan data penumpang yang dicurigai terkena penyakit tertentu. Tidak hanya Virus Corona tapi juga pada semua penyakit potensi wabah lainnya kita perlakukan sama," kata Pandu.
Thermoscanner di 135 Pintu ke Luar Masuk Bandara
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan Indonesia berusaha mencegah masuknya virus Novel Corona ke tanah air, dengan menyiapkan pemindai suhu tubuh atau thermoscanner di 135 pintu ke luar masuk bandara.
Langkah ini diambil setelah penyebaran virus makin meluas ke banyak negara, termasuk tetanggaa. Korban meninggal pun bertambah menjadi 9 orang.
"Kami siapkan thermoscanner di 135 pintu negara baik udara, laut, maupun darat yang jaga petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kemenkes Anung Sugihantono, yang dikutip dalam laman seskab.go.id, Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Baca: Orang Pertama di Hong Kong Terinfeksi Virus Corona Masuk Lewat Jalur Kereta Cepat
Baca: Kemenkes Deteksi Virus Corona di 135 Pintu ke Luar Masuk Bandara
Menurutnya, termoscanner akan mendeteksi suhu tubuh manusia, di mana jika suhunya mencapai 28 derajat celsius ke atas maka alat melihat postur tubuhnya berwarna merah.
Beberapa negara seperti Vietnam maupun Singapura negara yang paling berbatasan dengan Indonesia, telah mengonfirmasi memiliki pasien virus Corona.
Sementara itu di Indonesia pihak Kementerian Kesehatan memastikan sampai saat ini belum ditemui adanya laporan pasien corona virus.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung, dr Wiendra Waworuntu MKes menyebutkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di luar negeri juga belum ada yang dilaporkan terkana virus ini.
"Sampai saat ini belum ada yang dicurigai coronavirus. WNI di luar juga belum ada yang terkena coronavirus," kata dr Wiendra saat ditemui di Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2020).
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maruf mengatakan, semua pintu masuk negara sudah disiapkan termoscanner.
Dalam kondisi rutin seluruh kedatangan internasional semua selalu dilakukan pemeriksaan termoscanner meskipun tidak ada penyakit yang diwaspadai.
"Kalau ada penyakit yang diwaspadai maka kita tingkatkan pengamanannya," kata Anas.
Annas Ma’aruf juga memastikan penumpang yang masuk ke Indonesia melalui Bandara Soetta belum ada yang terindikasi virus yang menyerang saluran pernapasan itu.
Baca: Bandara Soeta Periksa Ketat Penumpang di Terminal Kedatangan Internasional Cegah Virus Corona
Baca: Antisipasi Viru Corona, Tiga Rumah Sakit Siap Jadi Pusat Rujukan Nasional
"Kami di Bandara Soekarno Hatta yang meningkatkan pengawasan corona virus awal Januari belum menemukan ada yang terindikasi itu," ucap Annas Ma’aruf di kesempatan yang sama.
Adapun penyakit pneumonia biasanya memiliki gejala pada saluran pernapasan sehingga menyebabkan gangguan pada sistem respirasi mulai dari yang ringan seperti batuk kering hingga sesak, kemudian suhu tubuh akan panas.
Virus Corona merenggut sembilan jiwa hingga Rabu (22/1/2020). Korbannya bertambah tiga orang dari hari sebelumnya.
Virus yang dianggap mirip dengan SARS menginfeksi 440 orang dan sudah menyebar ke berbagai negara.
Penderita bukan lagi hanya di China atau Tiongkok, tetapi sudah didapati di Amerika Serikat. Pemerintah Indonesia mulai bersiaga, mencegah penularannya.
Diketahui, sejak 31 Desember 2019 sampai 5 Januari 2020, di Kota Wuhan, Cina, terdapat 59 kasus dengan gangguan pernapasan (pneumonia) dan dirawat di rumah sakit.
Hingga Rabu (22/1/2020), sembilan orang meninggal. Orang meninggal kesembilan didapati di Wuhan, ibu Kota Provinsi Hubei, Tiongkok, Selasa malam.
Departemen Kesehatan China melaporkan pula 440 orang tertular virus corona jenis baru itu.
Wakil Menteri Kesehatan China Li Bin mengatakan pemerintah mewaspadai penyebaran virus ini terhadap siapa saja yang punya kontak langsung dengan para pasien.
Berdasarkan catatan, terdapat 2.197 kasus kontak dekat dengan pasien.
Virus corona ini bisa disebarkan melalui saluran pernapasan.
Hewan juga tidak diperbolehkan memasuki Kota Wuhan, sebagai lokasi wabah berasal.
"China juga akan meningkatkan kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)," kata Li.
Penyakit ini ditularkan melalui saluran pernapasan. Namun dalam penelitiannya wakil Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok Li Bin mengungkapkan hal lain.
"Ada kemungkinan mutasi virus corona dan penyebaran penyakit lebih lanjut. Bila diperlukan, pemeriksaan suhu juga akan diterapkan di area-area penting di tempat-tempat ramai," kata Li Bin dalam konferensi pers di Beijing, dikutip dari AFP, kemarin. (TRIBUNJOGJA.COM)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Antisipasi Virus Corona, Angkasa Pura Periksa Penumpang dari Luar Negeri