TRIBUNNEWS.COM – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly merasa pidatonya yang menyinggung kriminalitas di Tanjung Priok dipelintir pihak-pihak tertentu.
Politisi PDIP-P itu mengatakan jika pernyataan yang sebelumnya disampaikannya itu merupakan penjelasan ilmiah sehingga seharusnya ditanggapi secara ilmiah juga.
"Sebenarnya apa yang saya sampaikan itu kan penjelasan ilmiah, seharusnya ditanggapi secara ilmiah bukan secara politik karena dipelintir-pelintir ada beda informasi yang disampaikan ke publik sehingga adanya perbedaan pendapat," kata Yasonna di Kantor Kemenkumham, Rabu (22/1/2020).
Dilansir oleh Kompas.com, Yasonna telah meminta maaf atas ucapannya yang dinilai menyinggung warga Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Yasonna merasa pernyataannya yang kini dipersoalkan itu tidak dimaksudkan untuk menyinggung warga Tanjung Priok.
"Kemudian ternyata berkembang penafsiran yang berbeda di media massa dan publik luas sehingga saudara-saudara saya yang ada di Tanjung Priok merasa tersinggung, maka saya menyampaikan permohonan maaf," kata Yasonna.
Baca: Tak Terima Pernyataan Yasonna Laoly, Massa Tanjung Priok: Badan Kami Kotor, tapi Kami Bukan Kriminal
Baca: Bebizie Tak Terima Yasonna Laoly Klaim Tanjung Priok Sarang Kriminalitas : Uang Kami Halal!
Yasonna berharap, permintaan maafnya tersebut dapat menyelesaikan perdebatan yang ia nilai justru menimbulkan kerancuan.