Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar telematika Roy Suryo mengaku kerap dijapri banyak anak muda setelah tampil di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (22/1/2020) lalu.
Dalam acara tersebut, Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana turut hadir dan menjadi narasumber.
Ketika memberikan pemaparan, Rangga Sasan, dalam sebuah kesempatan menyebut Roy Suryo tidak tahu sejarah tentang NATO dan PBB.
"Karena dia sebut saya tidak tahu sejarah ketika di ILC, saya jadi sering dijapri anak muda yang nanya, 'kok saya tidak tahu sejarah?'" ujar Roy Suryo ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (24/1/2020).
Baca: Roy Suryo akan Laporkan ke Polisi Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana
Roy mengatakan, memang dirinya kala itu hanya tertawa lantaran banyak ucapan Rangga Sasana Sunda Empire yang terbilang ngawur.
Salah satu yang menjadi tertawaan Roy adalah ketika Rangga menyebut PBB dan NATO berasal dari Bandung.
Tak hanya itu saja, bahkan, Rangga pun menuturkan bahwa Pakualaman berasal dari Solo.
Menurut Roy, apa yang dilakukan Rangga itu menunjukkan adanya upaya merekayasa sejarah.
Lebih lanjut, bahkan hal yang dilontarkan Rangga itu dinilainya menyesatkan dan berbahaya bagi generasi muda.
"Itu kan ngawur, salah besar. Yang dia lakukan itu menyesatkan, merusak nilai sejarah, merusak generasi muda yang tidak tahu," ujar Roy Suryo.
Maka itu, Roy mengaku merasa perlu melaporkan Petinggi Sunda Empire Rangga Sasana itu kepada penyidik Polda Metro Jaya.
Pasalnya, setelah mendeklarasikan keberadaan Sunda Empire beberapa waktu lalu, Rengga dikatakan Roy kerap tampil di publik bersama sejumlah statement 'ngawurnya' yang viral di jejaring media sosial.
"Saya merasa perlu melaporkan Rangga ini karena tak sapu orang pun mengambil tindakan tegas atas aksi ngawur yang dilakukannya," katanya.