News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sunda Empire

Kasus Sunda Empire Masuk Penyidikan, Polda Jabar Panggil Nasri Banks: Tunggu Pemeriksaan Besok

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petinggi Sunda Empire, Nasri Banks kembali menjalani pemeriksaan pada Selasa (28/1/2020). Laporan tersebut sudah meningkat menjadi penyidikan.(Foto: Tribunjabar.id/Mega Nugraha- Istimewa)

TRIBUNNEWS.COM - Petinggi Sunda Empire, Nasri Banks kembali menjalani pemeriksaan di Polda Jawa Barat (Jabar), Selasa (28/1/2020).

Pemanggilan tersebut terkait kemunculan Sunda Empire yang mengklaim sebagai kekaisaran matahari.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Suhartiyono menuturkan laporan kasus Sunda Empire sudah dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan.

Hendra memaparkan akan segera menetapkan tersangka dalam waktu dekat.

"Untuk tersangka, tunggu pemeriksaan besok," ungkap Hendra, dikutip TribunJabar.com.

"Besok ada pemeriksaan lagi, salah-satunya NB," lanjutnya saat dikonfirmasi, Senin (27/1/2020).

Nasri Banks, Grand Prime Minister di Sunda Empire, sosok yang lebih tinggi di atas Rangga Sasana. Dia terlihat dominan dalam sejumlah tayangan video di media sosial. (Foto: Tribunjabar.id/Mega Nugraha- Istimewa) (Kolase Tribun Jabar)

Hendra mengatakan nantinya tersangka akan dijerat pasal 14 dan 15 Undang-undang No 1 Tahun 1946.

Pasal tersebut tentang penyebaran berita bohong yang membuat keonaran, dengan ancaman hukuman maksimal 10 tahun penjara.

Diketahui, Hendra telah meningkatkan status laporan ke tahap penyidikan terkait kemunculan Sunda Empire.

"Kasus sudah naik ke penyidikan," kata Hendra.

Sebelumnya, Polda Jabar telah melakukan penyelidikan berdasarkan laporan model A.

Laporan tersebut merupakan laporan polisi yang dibuat oleh anggota polisi yang mengalami, mengetahui, atau menemukan langsung peristiwa yang terjadi.

Polda Jabar dalam penyelidikannya sudah memeriksa sejumlah saksi.

Saksi yang diperiksa mulai dari petinggi Sunda Empire, Nasri Banks, satu anggota Sunda Empire berinisial A, staf Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), hingga budayawan dan sejarawan.

Rangga Sasana Minta Polisi Hentikan Pemeriksaan

Diberitakan sebelumnya, Sekjen Sunda Empire Rangga Sasana meminta polisi memberhentikan seluruh pemeriksaan yang dilakukan terhadap anggota dan petingginya.

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Minggu (26/1/2020).

"Kan sudah saya bilang hentikan semua penyidikan polisi," ungkapnya.

"Bukan hanya persoalan keberadaan Sunda Empire."

"Tetapi pada persoalan tatanan Sunda Empire menata tatanan dunia internasional saat ini," terang Rangga.

Rangga menyebut munculnya Sunda Empire juga untuk memperhatikan proses tatanan Indonesia.

Lebih lanjut, Rangga meminta untuk hal ini jangan dibuat ribet.

"Jadi jangan bikin ribet, ini masalah tatanan internasional," tegas Rangga.

Sementara itu, ia meminta proses penyidikan diberhentikan bukan hanya untuk Polisi di Polda tapi juga Kapolri.

Untuk diketahui, pihak kepolisian telah memeriksa anggota Sunda Empire di antaranya di Aceh, Lampung dan Bandung Jawa Barat.

Menurut Rangga, keberadaan Sunda Empire tidaklah melanggar hukum.

Sederet Pernyataan Kontroversial Petinggi Sunda Emprie:

- Klaim Mampu Kendalikan Senjata Nuklir

Rangga Sasana mengklaim kekaisarannya mampu mengendalikan senjata nuklir bukanlah hanya khayalan.

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Minggu (26/1/2020).

Rangga menyebut tujuannya adalah untuk menjaga tatanan bumi untuk keselamatan umat manusia di dunia.

"Nuklir kalau mau diberhentikan itu melalui saya diumumkan pada saat instruksi," ungkap Rangga.

"Kemudian instruksi secara tertulis," imbuhnya.

Selanjutnya, Rangga menyampaikan pada persoalan sistem yang dinamakan Empire System.

"Bayangkan 10 negara penghasil nuklir dunia, itu ratusan ribu nuklir."

"Wong dua nuklir aja Jepang habis nyawanya," jelas Rangga.

Bahkan, Rangga menegaskan kemampuan Sunda Empire mengendalikan nuklir bukan hanya sebagai fiksi.

"Bukan khayalan sebuah mimpi atau yang dikatakan fiksi," kata dia.

Selain persoalan nuklir, Rangga juga mengklaim Sunda Empire akan bekerjasama dengan sejumlah milyader dunia.

- Ajak Jack Ma dan Bill Gates

Rangga mengungkap peran Jack Ma dan Bill Gates dalam Sunda Empire.

Menurut pengakuan Rangga, kini berbagai tahapan tengah dilakukan Sunda Empire untuk menciptakan tatanan dunia baru.

Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Rabu (22/1/2020).

Lebih lanjut, ia menyebut pancasila sebagai ideologi yang disepakati.

"Ideologinya pancasila bahkan dekade Sunda Empire tahun 2016," ujara Rangga.

Rangga mengatakan pancasila juga akan diterapkan ke negara-negara.

"Kita menyepakati pancasila akan dikembangkan kepada seluruh negara karena sudah teruji," ungkap Rangga.

"Bahwa pancasila merupakan nilai-nilai sumber yang ada pada seluruh posisi kitabullah," lanjutnya.

Ia menyebut seluruh ASEAN akan menggunakan pancasila.

"Kesepakatan ini dalam waktu dekat setelah 2020 tatanan bumi seluruh ASEAN akan gunakan pancasila," terang Rangga.

Rangga juga memastikan Sunda Empire merupakan bagian dari NKRI.

Tetapi, ia berujar Sunda Empire turut mengurusi seluruh tatanan negara-negara.

Tatanan ini berkonsep dasar menyatukan seluruh pemerintahan-pemerintahan dalam satu sistem Empire.

Rangga yakin sistem yang dibentuk Sunda Empire mampu mengalahkan pengaruh mantan bos e-commerce, Alibaba Jack Ma dan mantan orang terkaya di dunia Bill Gates.

Bahkan Rangga mengklaim kedua tokoh dunia tersebut akan diajak bekerja sama dalam menyempurnakan sistem Sunda Empire.

"Dua orang ini Insya Allah ada kesepakan untuk bergabung dalam Empire System," bebernya.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (TribunJabar.com/Nazmi Abdurrahman)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini