TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 106 orang dilaporkan telah meninggal dunia akibat virus corona hingga Selasa (28/1/2020) pukul 12.00 WIB.
Selain itu dilansir Komisi Kesehatan Nasional China, hingga kini telah ada 4.559 laporan kasus virus corona.
Hal tersebut menjadi perhatian bagi Indonesia lantaran lebih dari 90 Warga Negara Indonesia (WNI) kini berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, kota yang disebut sebagai asal virus corona.
Baca Juga: Eksklusif dari Wuhan, Kisah WNI Bertahan di Tengah Isolasi Kota Wuhan: Ada Garam untuk Stok Terakhir
Sementara itu, data yang didapatkan menyebut ada 243 WNI di seluruh Provinsi Hubei.
Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto, mengungkapkan seluruh WNI di Hubei dalam kondisi sehat.
Dilansir setkab.go.id, Terawan pun meminta masyarakat untuk menjaga imunitas.
“Saya ingin mengimbau ke masyarakat untuk menjaga hidup sehat agar imunitasnya dapat terjaga dengan baik,” kata Menkes, Senin (27/1/2020).
Hal itu disampaikan Terawaan dalam rakor bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparenkraf), Wishnutama membahas upaya pencegahan virus korona di Indonesia.
Terawan memastikan pemerintah Indonesia bertanggung jawab mengantisipasi masuknya virus corona ke Indonesia.
Menkes juga menambahkan pemerintah China bertanggung jawab untuk memastikan orang yang keluar dan masuk ke negaranya dalam kondisi sehat.
Sementara itu, Terawan juga mengungkapkan tidak semua yang datang dari China membawa virus corona.
Dilansir Kompas.com, pernyataan Terawan ini menanggapi kedatangan 150 turis asal Kota Kunming, China di Bandara Minangkabau, Minggu (26/1/2020) lalu.
"Bahwa kita ingat tidak semua yang datang itu pasti suatu penyakit, tidak," kata Terawan di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan, Selasa (28/1/2020).
Kekhawatiran yang merebak di masyarakat atas datangnya 150 turis asal China membuat pihak Kemenkes melakukan pengecekan langsung.
Kemenkes meminta masyarakat tetap tenang.
Turis-turis asal China tersebut belum tentu membawa virus corona.
Pemeriksaan kesehatan pun telah dilakukan pihak Kemenkes pada seluruh turis tersebut.
"Kementerian kesehatan datang untuk mengecek kembali, mensupport bagaimana pintu-pintu gerbang itu dijaga betul-betul dengan baik," ujar Terawan.
Terawan juga mengimbau kepada masyarakat untuk melihat secara rasional persoalan virus corona.
"Saya kira perlu kita bersama-sama melihat secara rasional apa yang harus dilakukan," katanya.
Sementara itu Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, hingga saat ini belum ada pelarangan penerbangan dari dan ke Kota di China, selain kota Wuhan.
“Jadi yang kami tutup adalah penerbangan yang dari Wuhan saja, sementara dari kota di China lainnya belum ada pelarangan. Pertimbangannya belum ada pernyataan kebahayaan dari WHO,” ungkap Menhub.
Meski begitu, Menhub mengungkapkan adanya prosedur yang diterapkan kepada penumpang dan awak pesawat dari penerbangan internasional, termasuk dari China ke Indonesia.
Di sisi lain, Menpar Wishnutama mengungkapkan, belum ada kebijakan pelarangan wisatawan asal China masuk ke Indonesia kecuali dari Kota Wuhan.
“Kementerian Luar Negeri secara umum mengeluarkan status (travel advice) kuning di China untuk memperingatkan para WNI yang akan pergi ke China. Tapi untuk Wuhan itu statusnya merah atau dilarang, ” kata Wishnutama.
Untuk diketahui, terdapat tujuh kota di Indonesia yang terhubung dengan rute penerbangan ke kota-kota di China.
Antara lain Jakarta, Denpasar, Manado, Batam, Semarang, Solo, dan Surabaya.
Soal Virus Corona
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Coronavirus adalah keluarga virus yang menyebabkan penyakit, mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah.
Penyakit tersebut antara lain seperti sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) dan sindrom pernapasan akut (SARS).
Virus ini ditularkan antara hewan dan manusia.
SARS, misalnya, diyakini telah ditularkan dari luwak ke manusia, sementara MERS terjangkit dari unta ke manusia.
Beberapa Coronavirus yang dikenal beredar pada hewan yang belum menginfeksi manusia.
Virus Corona baru, yang diidentifikasikan oleh otoritas China pada 7 Januari lalu dan dinamai 2019-nCoV, adalah jenis baru yang sebelumnya tidak diidentifikasi pada manusia.
Sedikit yang diketahui tentang jenis Virus Corona baru, meskipun penularan dari manusia ke manusia telah dikonfirmasi.
Gejala
Menurut WHO, tanda-tanda infeksi termasuk gejala pernapasan, demam, batuk, sesak napas, dan kesulitan bernapas.
Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Asal Virus
Sementara itu otoritas kesehatan China masih berusaha untuk menentukan asal virus, yang mereka katakan berasal dari pasar di Wuhan dimana satwa liar diperdagangkan secara ilegal.
WHO juga mengatakan sumber hewan tampaknya paling mungkin menjadi sumber utama wabah.
Ada bukti penularan virus melalui pernapasan dari pasien ke pasien, dan pihak berwenang China juga mengatakan bahwa 15 staf medis di negara itu telah terinfeksi.
Para ahli khawatir khususnya ketika petugas kesehatan sakit karena wabah oleh virus baru.
Karena hal itu dapat menunjukkan bahwa penyakit ini menjadi lebih menular dan karena penyebaran di rumah sakit seringkali dapat memperkuat epidemi.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P/Whiesa Daniswara ) (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)