Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekira pukul 8.30 WIB, mobil jenazah yang akan membawa mendiang Gus Sholah dihidupkan. Dari dalam rumah duka, peti mati Gus Sholah diangkat oleh para pelayat.
Para pelayat melantunkan doa seraya mengangkat peti jenazah Gus Sholah. Mereka di antaranya petugas Banser serta para santri. Sementata, hujan tampak mulai turun di kediaman duka.
Merunut jadwal, mendiang Gus Sholah akan menuju Bandara Halim Perdanakusuma untuk kemudian diterbangkan ke Ponpes Tebuireng, Jawa Timur.
Para tokoh yang masih hadir di lokasi antara lain Menteri Koordinator Bidang Kemarimitan dan Investasi Luhur Binsar Panjaitan, Wakil Ketua MPR RRi Hidayat Nur Wahid, dan anak Wapres Ma'ruf Amin, Siti Makrifah.
Diberitakan sebelumnya, Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng di Jombang, Jawa Timur, KH Salahuddin Wahid (Gus Solah) wafat di RS Harapan Kita pada Minggu (2/2/2020).
Baca: Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Turut Kehilangan Gus Sholah
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Robikin Emhas, menyampaikan kabar duka tersebut pada Minggu (2/2/2020).
"Innaa lillaahi wa innaa lillaahi raaji’uun. Duka mendalam atas wafatnya KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) di RS Harapan Kita pada hari Ahad (2/2) pukul 20.59 WIB. Semoga seluruh salah-khilaf beliau diampuni oleh Allah SWT, ibadahnya diterima dan keluarga yg ditinggal tabah. Laha Al-Fatihah," kata Robikin ketika dikonfirmasi.
Sebelum wafat, Gus Solah sempat mengalami keadaan kritis seusai menjalani operasi jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, Jakarta.
Adik kandung mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut dirawat untuk menjalani tindakan medis ablasi.
Ablasi adalah salah satu tindakan medis untuk penyakit jantung. Tindakan operasi seperti itu biasanya untuk mengatasi gangguan irama jantung.