Upaya evakuasi para WNI ini merupakan kolaborasi sipil dan militer.
"Nah mereka akan bekerja dengan tahap-tahap WHO yang harus dijalani semuanya sesuai dengan prosedur," terangnya.
Terawan memastikan, semua WNI yang dievakuasi dari Wuhan dalam kondisi sehat.
"Itu terbukti ada warga kita yang kena clearance untuk tidak boleh berangkat."
"Bukan berarti dia sakit corona tapi misalnya matanya sakit saja tidak boleh berangkat, karena itu peraturan WHO," ungkap Terawan.
Terawan menjelaskan, sesuai dengan peraturan WHO, tidak boleh warga negara keluar dari negara terdampak tanpa screening yang ketat.
"Biar sakitnya hanya kecil, tidak boleh diberangkatkan," ucapnya.
Lebih lanjut, Terawan menjelaskan, para WNI terlebih dahulu transit di Batam sekira 1 sampai 2 jam untuk melakukan pencocokan data.
"Ya proses embarkasi, mereka harus di data, datanya cocok tidak untuk bisa di bawa ke sini, jangan sampai ada penumpang gelap."
"Semua harus terdata dengan baik, tidak boleh ada yang lepas dari detail tahapan-tahapan yang kita kerjakan," ungkap Terawan.
Terawan menyebut, selama kurang lebih 2 minggu, para WNI akan mengikuti serangkaian kegiatan gerakan hidup sehat.
"Yang dijalani makan enak, enjoy, nanti ada simulasi-simulasi supaya dia tidak setres dan kegiatan lain mengenai gerakan hidup sehat," kata Terawan.
Terawan berharap para WNI akan nyaman dengan proses yang akan dijalani di karantina.
"Supaya mereka semua di sini bisa melalui 24 jam dengan nyaman, dengan aman, dengan senang, imunitas tubuhnya naik."