News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Mahasiswa Indonesia yang Masih Bertahan di China Berencana Pulang, Begini Tanggapan Menkes

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mata Najwa 'Menangkal Corona' (5/2/2020) Youtube

TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswa Indonesia, Muhammad Fadli, masih bertahan di Provinsi Guangxi, China.

Menurut mahasiswa asal Makassar itu, jarak antara kotanya dengan Wuhan sekitar 1.400 km.

Meskipun cukup jauh, Fadli menyebut sudah terhitung 29 orang di daerahnya yang tewas akibat terinfeksi virus corona.

Fadli pun mengaku orang tuanya terus mendesak supaya ia segera pulang.

"Saya berencana pulang dalam waktu dekat ini karena orang tua sudah memanggil, katanya di China sudah berbahaya," ujar Fadli dalam wawancaranya yang diunggah kanal Youtube Najwa Shihab, Rabu (5/2/2020).

Fadli mengatakan, sebenarnya dirinya masih merasa aman tinggal di Guangxi, China.

Ia mengaku tenang dalam menghadapi peristiwa merebaknya virus corona yang berpusat di Wuhan.

"Kalau saya tanggapinya tenang saja, nggak khawatir, santai," kata Fadli.

"Saya tetap mengikuti anjuran KBRI dengan mengurangi interaksi di luar ruangan.

Saya sebenarnya merasa aman di sini tapi karena permintaan orang tua, saya (berencana) pulang," tambahnya.

Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto pun langsung menanggapi keinginan mahasiswa Indonesia di China yang ingin kembali ke tanah air.

WNI Positif 2019 - nCoV, Menkes Terawan: Saya Menunggu Konfirmasi dari Singapura (Tangkap Layar Youtube Najwa Shihab)

Menurutnya, saat ini sudah tidak ada penerbangan yang memungkinkan mereka untuk pulang. 

"Ya penerbangannya aja nggak ada," tutur Terawan, Rabu (5/2/2020).

"Kalau ada, sampai sini ya saya observasi dua minggu," sambungnya sembari tertawa.

Mengetahui rencana Fadli untuk pulang merupakan keinginan orang tuanya, Terawan mengatakan akan mendekati para orang tua yang anak-anaknya masih berada di China.

"Saya tinggal mendekati orang tua, lebih murah," kata Terawan.

Sementara itu, Ahli Epidemiologi atau Virus dari Universitas Indonesia, Syahrizal Syarif, menganjurkan WNI yang masih bertahan di China (di luar Provinsi Hubei) untuk tetap berada di sana.

Pasalnya, menurut Syahrizal, saat ini yang perlu dicegah adalah munculnya kasus baru dari virus mematikan itu.

"Kita harus mengerti bahwa yang kita perhatikan sekarang, jangan sampai ada kasus baru muncul," kata Syahrizal, Rabu (5/2/2020).

"Itu dengan cara, orang yang sakit sudah ada di rumah sakit, di ruang isolasi, lalu orang-orang yang sehat ini jangan sampai bertemu, jadi upaya karantina ini sebetulnya yang penting mengikuti proses di sana, saya kira nggak perlu pulang," lanjutnya.

Lebih lanjut, Syahrizal menekankan bahwa karantina memang perlu dilakukan.

"(WNI) yang ada di sana (China) maupun Natuna, kita menyebutnya sebagai social context, yaitu orang-orang yang berasal dari negara yang ada kasus konfirmasinya," kata Syahrizal.

"Prinsip dasarnya, kita memang harus lakukan karantina buat mereka," tambahnya.

"Saya anjurkan tetap di sana, yang penting KBRI memperhatikan logistiknya," sambung Syahrizal.

Di lain pihak, orang tua WNI yang diobservasi di China, Tri Suto, mewajarkan keinginan orang tua Fadli yang meminta anaknya pulang.

"Waktu pertama kali virus corona merebak, pikiran orang tua pokoknya pulang, pulang, pulang, nggak ada yang lain," kata ayah Aprilia Mahardini itu, Rabu (5/2/2020).

Seorang WNI Tertular Virus Corona

Diberitakan sebelumnya, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Singapura yang berprofesi sebagai asisten rumah tangga (ART) dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Hal tersebut telah dikonfirmasi oleh Duta Besar Indonesia untuk Singapura, I Gede Ngurah Swajaya.

Swajaya menyampaikan, wanita berusia 44 tahun tersebut telah mendapat perawatan di ruang isolasi.

Ia menambahkan, pihaknya terus memastikan WNI tersebut mendapat perawatan terbaik di Singapura.

"Yang bersangkutan sudah dirawat di ruang isolasi dengan menggunakan prosedur yang memang harus diperlakukan sejak awal di Singapura," kata Swajaya dalam wawancaranya yang diunggah di kanal Youtube Kompas TV, Selasa (4/2/2020).

"Jadi, kita memastikan yang bersangkutan mendapatkan perawatan dan kita terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit maupun Kementerian Kesehatan Singapura untuk memastikan bahwa saudara kita mendapatkan perawatan yang baik," tambahnya.

Sementara itu, Swajaya pun menyebut perawatan untuk penyembuhan WNI itu menjadi hal yang terpenting saat ini.

"Saya kira yang paling penting sekarang yang bersangkutan sudah diisolasi dan di dalam isolasi tentu sudah dilakukan perawatan," tutur Swajaya.

"Karena kita tahu belum ada vaksinnya jadi kita pastikan yang bersangkutan itu terus diawasi secara rutin dan kita harapkan sampai yang bersangkutan bisa sembuh," sambungnya.

Untuk memastikan tidak ada lagi WNI yang terjangkit virus corona, Swajaya menuturkan pihaknya terus memberikan imbauan pada seluruh WNI di Singapura untuk mengikuti anjuran pemerintah Singapura melalui Kementerian Kesehatan Singapura.

Dubes RI untuk Singapura I Gede Ngurah Swajaya. (Pos Belitung/Disa Aryandi)

Menurut Swajaya, imbauan tersebut juga telah disampaikan melalui berbagai sarana, termasuk sosial media, pada seluruh WNI di Singapura sejak awal virus mematikan itu merebak.

"Kita juga membuka layanan 24 jam untuk WNI yang memerlukan bantuan atau penanganan kalau memang ada yang terindikasi atau merasa mengalami gejala virus ini," lanjut Swajaya.

Selain itu, Swajaya menuturkan pihaknya juga terus memperbarui informasi terkait situasi penyebaran virus corona di Singapura.

"Sejak awal kami terus menerus meng-update situasi dan juga secara terus menerus memberikan informasi imbauan seperti yang diberikan Kementerian Kesehatan Singapura," kata Swajaya.

"Misalnya menjaga kebersihan, menggunakan masker di keramain, jadi itu semua prosedur baku yang dianjurkan pada seluruh warga Singapura dan kita minta WNI mengikuti anjuran tersebut," sambungnya.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini