TRIBUNNEWS.COM - Pengamat terorisme Al Chaidar Abdul Rahman Puteh memberikan tanggapan soal rumor pemulangan WNI eks ISIS ke Indonesia.
Al Chaidar mengungkapkan, sebaiknya 660 orang WNI eks ISIS dipulangkan saja, karena hal itu akan memberikan manfaat bagi Indonesia.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, manfaat yang diberikan yakni berupa program deradikalisasi untuk kelompok teroris di Indonesia.
"Memang sebaiknya sekitar 660 orang WNI (eks ISIS) dipulangkan saja ke Indonesia."
"Karena kita membutuhkan mereka untuk program semacam deradikalisasi, untuk kelompok teroris lain yang banyak di Indonesia," ujar Al Chaidar.
Menurut Al Chaidar, apabila pemerintah tidak memulangkan WNI eks ISIS ini, mereka akan dicap sebagai pemerintah yang keras, otoriter, hingga tidak suka pada islam.
Meski demikian, Al Chaidar menilai bahwa potensi bahaya yang dibawa ratusan WNI eks ISIS tetaplah ada.
Sebab, mereka sudah terpapar oleh paham radikalisme.
"Pasti ada (potensi bahaya), karena memang mereka sudah terpapar oleh radikalisme yang cukup mengkhawatirkan," ujarnya.
Baca: Anggap WNI Eks ISIS di Timur Tengah Tak Patut Dipulangkan, Pengamat Intelijen: Kan Sudah Siap Mati?
Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeriksaan dan screening terlebih dahulu sebelum mereka berbaur dengan masyarakat kembali.
Sementara itu, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengatakan saat ini pemerintah belum bisa membuat keputusan lantaran masih mempertimbangkan wacana tersebut.
Mahfud MD menyebut, pulangnya WNI eks ISIS akan membawa dampak baik dan buruk bagi Indonesia.
Untuk dampak buruknya, Mahfud MD ini khawatir, mereka bisa menjadi masalah baru untuk penanganan terorisme di Indonesia.
Melihat bagaimana riwayat WNI eks ISIS yang pernah menjadi teroris di Suriah.
Baca: Tanggapan Mahfud MD Soal Pemulangan WNI Eks ISIS: Bisa Jadi Virus Baru di Sini