Fadly juga menjelaskan jarak Provinsi Guangxi dengan Hunbei, pusat penyebaran virus 2019-nCov sekira 1400 kilometer.
Fadly menceritakan aktivitas di Guangxi masih lancar, meski sedikit lenggang.
"Aktivitas (Guangxi) masih lancar, namun tidak seperti biasanya, sedikit lengang."
"Banyak toko-toko tutup dan kendaraan tidak beroperasi," jelasnya.
Selain itu, ia mengatakan bahwa sudah ada 29 warga yang tinggal di Provinsi Guangxi terinfeksi virus corona.
Meski masih tenang, santai, dan tidak ada rasa khawatir terkait kasus coronavirus, Fadly tetap berkeinginan pulang ke Indonesia.
"Orangtua sudah meminta saya untuk pulang, katanya di China sudah berbahaya."
"Saya menanggapinya dengan tenang, santai tapi tetap ikuti anjuran KBRI," ungkapnya.
Fadly menjelaskan jika KBRI menganjurkannya untuk mengurangi interaksi luar ruangan.
Ia sebenarnya masih merasa aman, hanya saja karena permintaan orangtua, sehingga mahasiswa Elektonika itu berencana untuk pulang.
Meski saat ini penerbangan Indonesia dari dan ke China sudah ditutup, Fadly berencana pulang ke Indonesia dengan penerbangan transit.
Ia berencana mengambil penerbangan transit Malaysia.
"Itu penerbangan langsung, setahu saya yang trasit belum ditutup."
"Saya sudah beli tiket, rencananya transit Malaysia," ungkapnya.