TRIBUNNEWS.COM - Penggerebekan prostitusi online yang dilakukan Anggota DPR Fraksi Partai Gerindra Andre Rosiade menuai kontroversi.
Penggerebekan tersebut berlangsung di Padang, pada Minggu (2/2/2020).
Andre Rosiade tidak sendiri dalam penggerebekan tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Andre Rosiade bresama Polda Sumatera Barat menggerebek lokasi prostitusi oneline di sebuah hotel berbintang di Kota Padang.
Dalam penggerebekan itu, diamankan satu orang PSK berinisial N, dan mucikarinya berinisial AS.
Terkait penggerebekan yang dilakukan Anggota DPR tersebut, pihak Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) buka suara.
"Sampai saat ini belum ada ya? Kami tunggu sampai hari Senin," kata Ketua MKD DPR RI Aboe Bakar Alhabsyi yang dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (7/2/2020).
"Prinsipnya, MKD akan secara profesional. Kami akan menunggu saja, sungguh pun kami tahu perkembangan," tambahnya.
"Kami tunggu saja laporan yang akan masuk," jelasnya.
MKD menegaskan sifatnya pasif, Aboe Bakar Alhabsyi menerangkan harus ada aduan sebelum pihaknya bertindak.
"Pengaduan itu merupakan dasar kami untuk bertindak. Jadi ada aturan tata cara dan beretika kami, ada waktu-waktu juga untuk kami melaksanakannya," tambahnya.
Ia menambahkan, ketika ada laporan, pihak MKD akan menerima aduan tersebut dan selanjutkan akan memprosesnya.
MKD Sangat Sensitif...
Ketua MKD DPR RI menegaskan, pihaknya sangat sensitif terhadap keadaan 575 Anggota DPR.