Sementara itu, ia menyampaikan resiko kedua yakni hak asasi dan manusia (HAM).
'Kita pasti akan disorot terutama terkait dengan pengungsi anak-anak dibawah 10 tahun dan wanita-wanita lemah."
"Ada yang beberapa dari mereka diajak oleh ayah atau suaminya," kata Ridlwan.
Ridwan kembali menegaskan nantinya Indonesia akan disorot terkait HAM.
Selain itu, Ridwan menyampaikan resiko tiga yakni resiko politik.
"Kalau kita baca di media hari ini, partai-partai oposisi misalnya PKS sudah menyatakan WNI di Wuhan saja diambil kenapa yang di Suriah dibiarkan," terang Ridlwan Habib.
Menurutnya, tekanan politik ini konteksnya sangat berbeda.
"Tapi saya ingin sampaikan, PKS menggunakan momentum ini untuk berdiskusi secara politis kepada pemerintah," ujarnya.
Ia mengatakan resiko politik ini yang akan dihadapi Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Ridlwan menyebut kalau pemerintah Indonesia siap dengan tiga resiko itu kemungkinan memilih opsi membiarkan WNI eks ISIS bisa saja diambil.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani)