Menurut dia, saluran air di Monas yang kurang luas juga menyebabkan terjadinya banjir.
"Sekarang gini untuk masalah banjir katanya perlu run off untuk air," kata Azas Tigor.
"Dua kali turun hujan di Monas itu kelihatan kurangnya luasan run off untuk air."
Ia lantas menyoroti rencana Gubernur DKI Anies Baswedan menambah saluran air di Monas.
Menurut dia, Anies Baswedan perlu membuka rencana tersebut ke hadapan publik Jakarta.
"Loh, nantinya kapan? Kan baru ngomong tadi," ucap Azas Tigor.
"Ini juga belum clear seperti apa, makanya ini harus dibuka ke publik."
Azas Tigor justru menganggap pemerintah DKI Jakarta menyampaikan alasan yang berbeda-beda.
"Komunikasinya yang baik, itu yang penting," terang Azas Tigor.
"Jangan ngomong sini beda, sana beda, ini ada apa gitu loh."
"Masing-masing dinas saja beda-beda," sambungnya.
Terkait hal itu, Azas Tigor pun mengkritik pernyataan Sekda DKI Jakarta, Saefullah.
Azas Tigor bahkan mengimbau Saefullah menarik pernyataannya.
"Sekda aja ngomong-nya kacau, saya minta Sekda cabut itu pernyataan," terang Azas Tigor.
"Yang enggak bener tadi, yang bilang kayu enggak ada nilainya."