Adapun untuk tarif yang ia patok, biasanya ia memasang tarif sekitar Rp 500 ribu hingga Rp 800 ribu untuk tamunya.
"Tarif normal Rp 800 ribu, dan paling rendah ada Rp 500 ribu. Baru pertama kali terungkap begini, dan saya tidak tahu bakalan besar begini jadinya," katanya.
Penggerebekan prostitusi online itu dilakukan di Hotel Kyrad Bumiminang Padang, Sumatera Barat pada Minggu (26/1/2020).
Selain mengamankan NV dan AF, polisi juga menyita barang bukti berupa uang tunai Rp 750.000, satu buah alat kontrasepsi dan dua unit ponsel milik pelaku.
Baca: PHRI Sumbar Ungkap Polisi dan Andre Rosiade Tak Ijin ke Manajemen: Hotel Adalah Wilayah Privasi
Pihak Hotel Tak Terima
Pihak Hotel Kryad Bumi Minang, Padang, Sumatera Barat, hotel tempat penggerebekan tersebut merasa dirugikan dengan adanya kasus itu.
General Manajer Hotel Kryad Bumi Minang, Fadjir mengatakan akan menyerahkan persoalan ini ke pihak Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar.
"Kami ini korban, tentu akan ada respons dari kami, dan semuanya kami serahkan ke Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sumbar," kata Fadjri seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca: Komnas Perempuan Soroti Cara Andre Rosiade Ungkap Prostitusi Online di Padang: Tidak Cukup Cerdas
Ketua PHRI Sumbar, Maulana Yusran mengatakan, akan menempuh jalur hukum menyikapi aksi penggerebekan tersebut yang dinilai merugikan.
Ia mengatakan, pihak kepolisian ataupun pihak Andre tak meminta izin ke manajeman hotel.
Padahal menurutnya hotel memiliki wilayah privasi yang harus dijaga.
"Tidak ada minta izin, padahal hotel memiliki wilayah privasi yang harus dijaga," jelas Maulana.
Pihaknya juga berencana melaporkan Andre ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) karena telah melakukan tindakan yang merusak nama hotel.
Baca: Terkait Isu Andre Jebak PSK, Partai Gerindra Minta Maaf
Klarifikasi Andre Rosiade