TRIBUNNEWS.COM – Kapal tempur Belanda De Zeven Provincien yang berada di barat Sumatra terpaksa dibom pada 10 Februari 1933 karena krunya memberontak.
Para kru Indonesia di De Zeven Provincien memberontak dan mengambil kendali kapal mulai pagi hari 5 Februari saat berlabuh di pantai barat Sumatra.
Di atas De Zeven Provincien terdapat 16 perwira Eropa, 34 bintara Eropa, dan 140 pribumi Indonesia.
Karena pemberontak menolak menyerah, Pemerintah Kolonial kemudian mengirim skuadron berisi kapal penjelajah Java, kapal rusak Evertsen dan Piet Hien, dua kapal selam, beberapa pesawat tempur.
Beberapa bom dijatuhkan dari atas pesawat dan menewaskan 19 orang, tiga di antaranya orang Eropa.