"Kami menimbang data-data dan situasi di internal kementrian, lintas kementerian, dan BNPT sangat belum siap jia menerima semuanya."
"Tapi kemudian diterima secara selektif yang masih dimungkinkan dilakukan rehabilitasi," tandasnya.
Untuk itu pemerintah harus segera mempersiapkan tambahan tenaga terdiri dari satgas, dari komisi perlindungan anak, hingga psikolog handal.
"Sehingga mampu mengubah psikologi anak pascakonflik," imbuh Ridlwan.
Pernyataan Presiden Jokowi
Pemulangan WNI eks ISIS mulai ramai sejak dikeluarkannya pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait wacana ini.
Sebelumnya lewat akun Twitter resminya, @jokowi, mengatakan dirinya tidak setuju pemulangan para WNI tersebut.
"Soal WNI eks organisasi ISIS yang dikabarkan hendak kembali ke Tanah Air, para wartawan bertanya ke saya: bagaimana dengan mereka yang telah membakar paspornya.
Kalau saya saja sih, ya saya akan bilang: tidak. Tapi tentu saja, ini masih akan dibahas dalam rapat terbatas," tulis @jokowi.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)