News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wakil Gubernur DKI Jakarta

Wajangan Dari Djarot Untuk 2 Calon Wakil Gubernur DKI: Fokus Benahi Masalah Klasik Ibu Kota

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat di Wisma Kinasih, Tapos, Depok, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019).

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat memberi wejangan kepada dua calon wagub DKI Ahmad Riza Patria dan Nurmansjah Lubis.

Djarot minta keduanya fokus pada persoalan klasik ibu kota seperti banjir, macet, dan sampah.

"Soal berbagai macam persoalan-persoalan yang ada, terutama masalah banjir dan sebagainya, banjir, macet, sampah ya. Itu masalah klasik ya. Itu ya harus baik," kata Djarot di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020).

Baca: Azas Tigor Nilai Kemampuan Anies Baswedan Atasi Banjir Sudah Stuck: Dia Selalu Salahkan Orang Lain

Meski Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dianggap masih mampu bekerja sendirian, tapi alangkah lebih baik jika ada wagub yang membantu menyelesaikannya.

Terlebih Djarot menilai dua sosok cawagub punya kapasitas membantu kerja Gubernur Anies Baswedan menata Jakarta.

"Sudah saatnya Pak Anies mempunyai wakil, terutama di dalam mengurus Jakarta yang besar ini. Meskipun sendiri pun masih bisa tapi mesti luar biasa kalau bisa ditetapkan sekarang," kata dia.

Baca: PSI Ragu Anies Mampu Tuntaskan Masalah Jakarta Sebelum Masa Jabatannya Habis

Politikus PDI Perjuangan tersebut berharap pihak DPRD DKI bijak menilai sosok yang pantas.

Sebab mereka yang nantinya akan memilih satu dari dua sosok untuk duduk di kursi DKI 2.

"Saya berharap ya lakukan penilaian yang objektif diantara dua kandidat ini," kata Djarot.

Sinyal dukungan PDIP

Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta memberikan sinyal mendukung Ahmad Riza Patria untuk menjadi wakil gubernur mendampingi Anies Baswedan.

Meski belum secara tegas menyatakan sikapnya, sinyal dukungan PDIP diungkap lewat sejumlah permintaan.

Cawagub Gerindra Ahmad Riza Patria sowan ke Fraksi PDI-Perjuangan di DPRD DKI, Rabu (5/2/2020). (Danang Triatmojo/Tribunnews.com)

Anggota Fraksi PDIP Syahrial meminta Riza Patria bisa mengingatkan Gubernur Anies Baswedan soal koordinasi dengan pemerintah pusat.

Alasannya belakangan kebijakan Anies Baswedan punya perbedaan dengan ketentuan di tingkat pusat.

Misalnya pada kasus revitalisasi kawasan Monas.

Baca: Bantah Jebak PSK, Andre Rosiade Sebut Bukan Ajudannya yang Ada di Kamar Hotel: Fitnah Sangat Sesat

"Nanti Bapak (Riza Patria) ingatkan Pak Gubernur DKI karena nanti satu otak, jika menjalankan roda pemerintahan, jaga komunikasi dengan pemerintah pusat," ujar Syahrial kepada Riza di ruang fraksi PDIP, Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).

Ia menegaskan Pemprov DKI adalah bagian dari pemerintah pusat.

Sehingga segala kebijakan daerah perlu menelaah aturan di tingkat pusat.

Baca: Rekam Jejak Andre Rosiade, Pengusaha yang jadi Anggota DPR, Kini Bantah Jebak PSK Saat Penggerebekan

Sebab kalau tidak, bukan cuma gubernur yang direpotkan tapi juga anggota DPRD.

"Kalau ada aturan ya diikuti. Karena nanti bukan hanya Gubernur yang repot, kita juga, karena DKI terdiri dari eksekutif dan DPRD," ujar dia.

Menanggapi pernyataan Syahrial yang meminta Riza melakukan sejumlah hal, Ketua Fraksi PDI-P Gembong Warsono menyebut hal tersebut bisa diartikan sebagai sinyal dukungan.

"Ini sudah ada sinyal karena permintaan itu sinyal, sudah minta ini minta itu," kata Gembong.

Nurmanjah Lubis lakukan safari ke sejumlah fraksi di DPRD DKI

Calon Wakil Gubernur DKI dari PKS Nurmansjah Lubis gencarkan melakukan kunjungan ke sejumlah fraksi partai politik di DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/1/2020).

Pria yang akrab disapa Bang Ancah ini mengaku kunjungannya ke sejumlah fraksi di DPRD DKI ibarat berkunjung kepada kawan lama.

Sebab, Bang Ancah diketahui merupakan anggota DPRD DKI Jakarta selama 10 tahun yakni periode 2004-2009 dan 2009-2014.

Baca: PSI Sebut Ideologi Jadi Pertimbangan dalam Memilih Sosok Wakil Gubernur DKI Jakarta

"Memang udah kenal ya semua. Ibaratnya kita berkunjung ke kawan lama semua," ungkap Bang Ancah usai mengunjungi fraksi Demokrat di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020).

Cawagub DKI dari PKS Nurmansjah Lubis (tengah) usai sowan ke fraksi Demokrat di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (29/1/2020). (Tribunnews.com/ Danang Triatmojo)

Menurutnya, kunjungan tersebut menjadi modal bagi dirinya menyinergikan pihak eksekutif dan legislatif supaya tidak terjadi asimetri alias ketidakseimbangan dalam membangun Jakarta ke depan.

Bahkan, dengan modalnya tersebut, dia menyebut mampu menjembatani antara aspirasi pihak DPRD DKI dan Pemprov DKI.

Baca: Menangis Saat Mendoakan Lina Jubaedah, Teddy Serasa Ditemani Almarhumah Hingga Bulu Kuduk Merinding

"Jadi sama-sama kita bangun Jakarta, artinya jangan sampai ada hal-hal atau program yang nggak diketahui oleh DPRD. Saya bisa jembatani," ujar dia.

Adapun hari ini, Nurmansjah Lubis telah mengunjungi fraksi PSI, Golkar, dan Demokrat.

Satu hari sebelumnya, ia juga sudah sowan ke fraksi PDI-Perjuangan dan PAN. Kunjungan silaturahmi ini disebut PKS akan terus digencarkan ke seluruh fraksi DPRD DKI tanpa kecuali.

Riza Patria tidak akan lakukan lobi politik

Kandidat Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra Ahmad Riza Patria tidak melakukan upaya-upaya khusus untuk mencari dukungan 106 anggota DPRD DKI Jakarta.

Anggota DPR dari Fraksi Gerindra ini menyerahkan sepenuhnya kepada anggota DPRD mau memilih dirinya atau wakil dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nurmansyah Lubis untuk menjadi pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Saya tidak melakukan strategi dan upaya-upaya khusus. Sepenuhnya saya menyerahkan sesuai dengan ketentuan peratuan perundang undangan yang memilih adalah anggota DPRD DKI," ujar Ketua DPP Gerindra ini di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/1/2020).

Baca: Agung Wicaksono Mundur dari Jabatan Dirut TransJakarta, Ini Alasannya

Artinya, kata dia, dirinya mengambil posisi pasif atau tidak melakukan silaturahmi dan lobi-lobi ke anggota DPRD DKI Jakarta.

"Saya pasif saja. Tidak melakukan lobi-lobi. Saya berlatar belakang sebagai aktivis organisatoris. Saya memang berpolitik ikut di partai Gerindra sejak partai berdiri hingga hari ini. Dipercaya oleh pimpinan partai pak Prabowo Subianto menjadi Wakil Ketua komisi II, komisi V, ketua fraksi MPR. Semua saya lalui sesuai dengan ketentuan," ucapnya.

Baca: Proyek Revitalisasi Monas Tuai Polemik, Puan Maharani: Kembalikan seperti Aslinya

Menurut dia juga, melalui media seperti sekarang dilakukannya adalah bentuk silaturahmi untuk lebih mengenal.

"Sekarang zamannya sudah zaman digital zaman, medsos, perkenalan dan silaturahmi bisa kita lakukan dengan berbagai cara," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini