TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade menjelaskan kronologi sebenarnya dari proses penggerebekan terhadap pekerja seks komersial (PSK) di Padang, Sumatera Barat.
Andre menegaskan, dirinya tidak menangkap dan melakukan penjebakan kepada PSK berinisial N tersebut.
Andre berujar, bahwa proses penangkapan dilakukan oleh pihak Kepolisian, yakni Polda Sumatera Barat.
Hal tersebut diungkapkan Andre dalam acara Prime Talk yang diunggah di kanal YouTube MetroTV News, Selasa (11/2/2020).
"Yang melakukan penangkapan itu pihak kepolisian, Polda Sumatera Barat, bukan Andre Rosiade," terang Andre.
Andre mengungkapkan, yang melakukan pemesanan terhadap PSK tersebut adalah pihak masyarakat.
"Yang memesan wanita itu adalah pihak masyarakat yang bekerja sama dengan kepolisian bukan Andre Rosiade," tegas Andre.
Andre menyebut, kasus ini adalah bentuk penggiringan opini sesar untuk memojokkan dirinya.
"Saya ingin menjelaskan secara detail utuh supaya masyarakat tahu jangan dijebak oleh penggiringan opini sesat."
"Untuk memojokkan saya oleh orang-orang yang mayoritas dari luar Sumatera Barat dari luar Kota Padang," terang Andre.
Lebih lanjut, Andre menjelaskan soal proses pemesanan PSK tersebut yang dilakukan oleh pihak masyarakat.
Baca: Dipanggil Mahkamah Kehormatan Gerindra, Andre Rosiade Tegaskan Dirinya Kader Partai yang Taat
Baca: 3 Jam Dicecar Mahkamah Kehormatan Gerindra Soal Penggerebekan PSK, Andre Rosiade: Saya Kader Loyal
"Lalu di saat memesan perempuan itu, waktu dipesan itu ternyata pihak wanita tersebut meminta bukti kamar di mana menginap."
"Waktu itu masyarakat itu menanyakan siapa yang punya kamar, karena perempuan ini segera meminta bukti kamar."
"Kebutalan ada saudara Bimo di situ yang dekat dengan tempat duduk situ bilang ini kamar saya nggak kepakai, pakai ini saja silahkan," ungkap Andre.