News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemulangan WNI Eks ISIS

Cerita Noor Huda Dampingi Pemulangan 18 WNI Eks ISIS 2017, Kenapa Tidak Seheboh Sekarang?

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian Noor Huda Ismail (Tangkap Layar Youtube Najwa Shihab).

TRIBUNNEWS.COM - Pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian Noor Huda Ismail menceritakan kisahnya mendampingi pemulangan 18 Warga Indonesia (WNI) dari Suriah pada 2017 lalu.

Pendampingan tersebut dituangkan dalam sebuah film dokumentasi berjudul 'Seeking The Imam'.

Banyak WNI yang pergi ke Suriah menjemput ajakan ISIS.

Namun, ada pula yang kecewa dan akhirnya memilih pulang ke Tanah Air, seperti yang dibantu Noor Huda Ismail.

Dalam acara Mata Najwa Trans7 yang kemudian diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (13/2/2020), Noor Huda menceritakan pengalamannya tersebut.

Pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian Noor Huda Ismail dan Juru Bicara Kepresidenan Fadjorel Rachman Fadjroel Rachman (Tangkap Layar Youtube Najwa Shihab). (Youtube Najwa Shihab)

Ia mengatakan, pembuatan film 'Seeking The Imam' tersenut merupakan evolusi dari pekerjaannya, yakni misi kerja kemanusiaan.

"Jadi ketika saya bikin film yang pertama namanya 'Jihad Selfie' kisah tentang anak 16 tahun dari Aceh yang kemudian ingin berangkat ke Syria karena temannya di sosial media."

"Di Jihad Selfie ketika screening ada ibu-ibu datang ke saya dan nangis-nangis cerita, satu keluarganya 26 berangkat (ke Suriah)," tutur Noor Huda.

Setelah itu, sang ibu tersbeut kemudian meminta bantuan Noor Huda untuk memulangkan anggota keluarganya tersebut.

Namun, pada saat itu, Noor Huda sempat ragu lantaran dia bukan siapa-siapa dan hanya pembuat film, mana bisa memulangkan mereka.

Baca: Fadli Zon Sebut Tak Ada Pencegahan WNI Gabung ISIS, Guru Besar UI: Bagaimana Negara Harus Mencegah?

Baca: Noor Huda Sebut ISIS Menawarkan Cinta, Fadjroel Rachman: Anda Keliru Malah Tergoda, Bahaya Ini

Namun kebetulan, ia berteman baik dengan Direktur Perlindungan Warga Negara, Muhammad Iqbal yang kemudian membantunya.

"Dan kemudian saya riset banyak tentang keluarga mereka, kita tahu ini bukan dari jaringan."

"Jadi memang kegaduhan hari ini karena memang tidak adanya kerja-kerja senyap yang ingin tahu betul sebetulnya ini permasalahnnya, ini itu kucing atau macan," jelas Noor Huda.

Lebih lanjut, Noor Huda menjelaskan, mengapa pemulangan WNI eks ISIS pada 2017 lalu tidak seheboh sekarang.

"Tidak seheboh ini karena tujuan saya adalah mencipatakan kredibel voice."

"Yaitu orang yang memang ketika itu ISIS kan kampanyenya selalu dikatakan oh ini Islam, oh ini mewakili ini."

"Padahal saya ingin tahu kalau kita melawan dengan argumentasi dari negara atau dari ayat-ayat alquran mungkin nggak akan dengar," kata Noor Huda.

Ia mengatakan, dirinya punya keyakinan, bahwa orang yang pernah di Syria dan bergabung dengan ISIS punya suara yang bisa dipercaya.

"Sebetulnya narasi yang ingin saya kembangkan dengan film itu adalah bukan apakah mereka berhak dipulangkan atau nggak."

"Tapi kita sebagai sebuah bangsa yang besar ini apakah mempunyai sebuah deteksi untuk tahu jumlahnya atau tidak," terangnya.

Artinya, kalau pun pemerintah saat ini tidak memulangkan, mereka bisa pulang sendiri dan itu tidak akan terdeteksi.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini