TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman menghormati keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak memulangkan 600 WNI eks ISIS.
"Kami sama-sama menghormati ya, karena ini persoalan cukup pelik," ujar Sohibul di komplek Parlemen, Jakarta, Kamis (13/2/2020).
Menurutnya, kepergian 600 WNI ke Suriah karena inisiatif sendiri dan bahkan di antaranya telah melakukan pembakaran paspornya. Oleh sebab itu, tidak mudah memperlakukan mereka sama dengan warga negara yang normal.
Baca: Pimpinan Komisi III DPR Dukung Pemulangan Anak-anak Eks Kombatan ISIS
"Karena itu kami PKS menghormati apa yang menjadi sikap pemerintah saat ini," ucap Sohibul.
Sementara terkait pemerintah berencana memulangkan anak-anak usia 10 tahun ke bawah dan yatim, Sohibul menyebut hal tersebut perlu dilakukan karena mereka bisa saja dibawa oleh orang tuanya.
"Jadi kalau anak-anak, saya kira mereka juga datang ke sana tidak senang dan perlu di bawa ke sini, kita bina kembali," ucap Sohibul.
Baca: Ragukan Keputusan Jokowi soal WNI Eks ISIS, Fadli Zon Ditegur Fadjroel: Jangan Bikin Pernyataan Baru
Ia menilai, program radikalisasi ke anak-anak bisa dilakukan melalui pendidikan secara maksimal untuk menanamkan kembali idiologi bangsa Indonesia.
"Saya yakin, seyakin-yakinnya, kalau mereka diberikan pendidikan yang baik, Insya Allah mereka akan tumbuh tidak seperti yang diharapkan oleh orang tuanya (jadi kombatan ISIS)," tutur Sohibul.