Pemberian ama terhadap penyakit tersebut dilakukan untuk menghindari kebingunan dan stigmatisasi kelompok atau negara mana pun.
"Kami harus menemukan nama yang tidak merujuk ke lokasi geografis, hewan, individu atau kelompok orang, dan yang juga dapat diucapkan dan terkait dengan penyakit ini," kata kepala WHO.
Nama baru diambil dari kata corona, virus dan disease.
Diketaui, virus tersebut mulai menybar pada 31 Desember.
Ghebreyesus meminta warga dunia untuk bersama memerangi virus baru ini dengan tepat dan cepat.
(Tribunnews.com/Suci Bangun Dwi Setyaningsih)