News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Karantina WNI Asal Wuhan di Natuna Berakhir Hari Ini, Jokowi: Kita Harapkan Masyarakat Menerima

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) asal Wuhan, Hubei, China beraktivitas di depan Hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/2/2020).

TRIBUNNEWS.COM - Protokol kesehatan berupa karantina yang disarankan oleh Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) bagi warga yang pulang dari China akan selesai hari ini, Sabtu (15/2/2020).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan masyarakat menerima ratusan warga yang akan pulang ke kampung halaman masing-masing hari ini.

“Kita harapkan masyarakat juga menerima apa adanya. Ya memang sudah 14 hari dikarantina dan enggak ada masalah,” ujar Jokowi, Jumat (14/2/2020) dilansir setkab.go.id.

Jokowi meminta masyarakat untuk tidak menaruh kekhawatiran dan ketakutan berlebih.

Baca: Seorang Terinfeksi Virus Corona di Hokkaido Jepang, Lainnya di Tokyo, Nagoya, Wakayama dan Okinawa

Menurut Jokowi, protokol kesehatan telah dilalui dan tidak ada masalah yang ditemukan.

Presiden Joko Widodo meninjau upaya revitalisasi lahan kritis sekitar Dam Kali Putih, Magelang, Jawa Tengah, Jumat (14/2/2020) (Presidential Palace/Agus Suparto)

“Apa, dikit-dikit takut, ya ndaklah. Wong sudah proses protokol kesehatannya dilalui. Ya terima apa adanya, enggak ada masalah,” ujar Presiden.

Jokowi mengungkapkan proses karantina yang dilakukan di Natuna telah dilakukan sesuai prosedur yang ditetapkan.

“Karantina di Natuna juga di sana ketat diawasi, ketat dicek, harian dicek. Sudah, sekarang 14 hari, memang protokolnya seperti itu,” jelas Jokowi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, masa karantina warga dari Wuhan dan wilayah lain di Provinsi Hubei China yang berada di Natuna, Kepulauan Riau akan berakhir Sabtu (15/2/2020).

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Achmad Yurianto, mengungkapkan masa observasi WNI terkait virus corona akan berakhir tanggal 15 Februari 2020 pukul 12.00 WIB.

Dikutip dari setkab.go.id, warga termasuk awak pesawat penjemput yang diobservasi akan dibawa ke Jakarta.

Sebanyak 285 orang akan dijemput menggunakan tiga buah pesawat milik TNI AU dari Jakarta.

”Rencananya pada jam 7 pagi dari Jakarta menuju Natuna akan berangkat 3 pesawat TNI AU, terdiri dari 2 boeing 737 dan 1 Hercules," ujar Achmad saat telekonferensi dengan pers di Jakarta, Kamis (13/2/2020).

Sekretaris Ditjen P2P Achmad Yurianto saat ditemui wartawan di Kantor Kemenkes, Jalan H.R Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020). (KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari)

Baca: Sempat Dianggap Menghina oleh Terawan, Ini Penjelasan Professor Harvard soal Riset Virus Corona

Achmad mengungkapkan pesawat tersebut adalah pesawat yang sama saat menjemput warga dari Batam menuju Natuna.

Direncanakan Menteri Kesehatan Terwan Agus Putranto dan Menko PMK Muhadjir Effendy akan ikut menjemput ke Natuna.

Selain itu, Kepala BNPB Doni Monardo dan beberapa pejabat lain juga berkemungkinan akan turut menjemput.

Acmad mengungkapkan, Kemenkes akan memeriksa seluruh warga yang diobserbvasi sebelum diberangkatkan menuju Jakarta.

Rencananya, setelah makan siang para warga yang dikarantina akan diberangkatkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.

Sementara itu, seluruh warga yang diobservasi berasal dari 30 provinsi di indonesia.

Baca: Pastikan Steril dari Virus Corona, Garuda Indonesia Disinseksi Kabin Pesawat

Warga yang diobservasi mayoritas adalah mahasiswa yang terdiri dari 158 perempuan dan 80 orang laki-laki.

Tim KBRI berjumlah 5 orang, dan tim penjemput berjumlah 24 orang.

Sementara itu, ditambah juga 18 orang awak pesawat Batik Air.

Diketahui usia termuda warga yang dikarantina ialah 5 tahun.

Sementara tertua berusia 64 tahun.

”Data yang kami miliki saudara-saudara kita yang sebagian besar mahasiswa itu berasal dari 30 provinsi sebarannya paling banyak adalah Jawa Timur 68 orang, Lampung 1 orang, Jakarta 12 orang, Aceh 13 orang, Papua 8 orang, Papua Barat 6 orang, dan seterusnya,” ucap Achmad.

Lebih lanjut, pemerintah juga akan menyerahkan kru PT Lion yang menjemput WNI ke Wuhan dan ikut menjalani masa observasi selama 14 hari.

”Ini yang akan dilakukan dalam mengakhiri masa observasi. Selanjutnya hanggar yang digunakan sebagai tempat observasi akan dilakukan desinfeksi,” ujar Achmad.

Baca: Sempat Dianggap Menghina oleh Terawan, Ini Penjelasan Professor Harvard soal Riset Virus Corona

Direncanakan akan ada prosesi kecil pelepasan warga yang diobservasi di Bandara Natuna menuju Jakarta.

Saat mereka tiba di Jakarta akan disambut oleh Komisi IX DPR RI dan perwakilan Pemerintah Daerah.

Diketahui sejumlah 243 WNI yang berada di Kota Wuhan dan Provinsi Hubei dijemput tim evakuasi dari Indonesia, Sabtu (1/2/2020) dua pekan lalu.

Tim evakuasi diberangkatkan dari Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (1/2/2020) siang.

Mereka bertolak langsung menuju Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Seluruh warga yang dijemput, petugas KBRI, tim penjemput, dan kru pesawat penjemput kemudian menjalani karantina di Natuna.

Kondisi Warga

Sementara itu, Rio Alfi, salah satu warga asal Riau yang menjalani karantina di Natuna mengaku sehat satu hari sebelum masa karantina berakhir.

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) asal Wuhan, Hubei, China beraktivitas di depan Hanggar Pangkalan Udara Raden Sadjad, Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (4/2/2020). (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Alhamdulillah baik dan sehat," ungkapnya saat dihubungi Tribunnews, Jumat (14/2/2020).

Diketahui Rio Alfi tengah berada di Kota Wuhan saat virus corona mewabah,

Ia berada di Wuhan bersama istri dan anaknya.

Ia dan istri tengah menempuh studi S2 di salah satu universitas di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini