TRIBUNNEWS.COM - Prestasi Jenderal TNI Andika Perkasa tak bisa dipandang sebelah mata.
Orang nomor satu di TNI Angkatan Darat (TNI AD) itu memiliki sejumlah penghargaan dan capaian prestasi selama berkarier sebagai prajurit.
Termasuk hal menembak, Jenderal Andika Perkasa adalah tentara yang lihai.
Seperti skill menembak yang diperlihatkan dalam video Youtube TNI AD dalam BULETIN TNI AD Eps. 271 Part 1/2.
Saat itu perwira tinggi TNI berbintang empat itu beradu tembak bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) negara-negara lain.
Hanya beberapa kali tembakan, sasaran target berhasil dilibas bersih tanpa sisa.
Dalam video Youtube TNI AD berjudul Wah... Kasad Ternyata... | BULETIN TNI AD Eps. 271 Part 1/2 menunjukkan kegiatanlomba tembak bernama ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) 2019 di Pusdikif, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Kegiatan lomba tembak AARM 2019 melibatkan para tentara dari sepuluh negara di ASEAN
Andika Perkasa pun unjuk kebolehan dalam acara itu.
Bersama KSAD dari negara-negara lain, Jenderal Andika dihadapkan dengan empat target tembak berjarak.
Sekali tembak, ia dapat menjatuhkan satu sasaran.
Begitu juga dengan seterusnya.
Tak beda, KSAD lainnya juga tampak lihai menargetkan sasaran tembak dengan sekali tembakan.
Ini videonya.
Medali Kehormatan dari AS
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menerima penghargaan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Penghargaan berupa medali kehormatan diberikan dalam sebuah upacara di hipple Field, Arlington, Amerika Serikat pada Kamis (30/1/2020) lalu.
Wakili Pemerintah AS, KSAD AS yakni Jenderal James C. Mc Conville memimpin dan menyematkan tanda kehormatan tersebut.
Dikutip dari laman TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Andika Perkasa menerima penganugerahan bertajuk Medali The Legion of Merit, degree of Commander, dari Pemerintah Amerika Serikat.
Penghargaan tersebut ditanda tangani oleh Menteri Pertahanan AS.
Lalu, Medali Kehormatan juga disematkan secara langsung oleh Jenderal James C. Mc Conville, Kasad AS dalam upacara penyambutan.
Dalam sertifikat Medali The Legion of Merit, degree of Commander disebutkan bahwa dalam masa jabatannya sebagai Kasad, Jenderal TNI Andika Perkasa telah memberikan pengabdian yang luar biasa.
Serta, disebutkan, memperkuat hubungan kedua Angkatan Darat, yakni Indonesia dan AS.
Sehingga memberikan kontribusi positif bagi stabilitas keamanan kawasan Indo Pasifik.
Berkat pertukaran latihan
Inisiatif Jenderal TNI Andika Perkasa memulai pertukaran latihan satuan pada bulan November 2019 antara prajurit AS dan Indonesia juga menjadi dasar pemberian penghargaan tersebut.
Pengiriman satuan TNI AD yang lebih besar untuk berlatih di Joint Readiness Training Center (JRTC) Fort Polk, Louisiana, Amerika Serikat pada bulan November 2020, contohnya.
Jenderal Andika Perkasa juga memberikan dukungan bagi penguatan kerja sama satuan Helikopter Apache, Skuadron 11/Serbu Penerbad dengan US Army 16 Combat Aviation Brigade.
Pada akhirnya, upaya dan inisiatif di atas telah menjadikan hubungan kedua Angkatan Darat semakin erat, baik pada tingkat individu maupun satuan.
Medali The Legion of Merit dianugerahkan dalam empat tingkatan (degree): Chief Commander degree, Commander degree, Officer degree dan Legionnaire degree.Kep
Perwira punya banyak gelar
Dikutip dari Tribun Jabar, sosok Andika Perkasa memang bukan orang sembarangan.
Ia memiliki jejak membanggakan di dunia militer.
Bisa dikatakan karier Andika Perkasa memang moncer di TNI AD.
Hal ini tak lepas dari kemampuan juga kecerdasannya.
Berdasarkan latar belakang pendidikan, Jenderal TNI Andika Perkasa ternyata memiliki gelar yang banyak.
Tampaknya, ia banyak menghabiskan waktu untuk sekolah.
Ia bahkan sempat mengenyam pendidikan di luar negeri.
Seperti yang dimuat Kompas, ia mengenyam pendidikan S1 di dalam negeri untuk mengambil jurusan Ekonomi.
Namun, untuk S2 dan S3, Andika Perkasa justru mengambil pendidikan di Amerika.
Ia merupakan jebolan dari The George Washington University.
Selain itu, KSAD ini juga lulusan National Defense University.
Tak berhenti di situ, ia pun mengenyam pendidikan di Norwich University dan juga Harvard University.
Diketahui, ia memiliki tiga gelar s2, yakni gelas MA, MSc, dan MPhil.
Kemudian, Andika Perkasa memiliki satu gelar S3 yakni PhD.
Tak heran, ia dinilai memiliki kemampuan mumpuni sehingga memiliki karier mulus di TNI AD.
Saat dilantik menjadi KSAD, Andika Perkasa bahkan sudah mendapatkan kepercayaan penuh dari Presiden Jokowi.
Jokowi melihat, jejak karier Andika Perkasa menjadi hal yang dipertimbangkan.
Perlu diketahui, Jenderal TNI yang satu ini sempat bergabung dalam pasukan elite TNI AD, Kopassus.
Kemampuannya sebagai anggota Kopassus pun membuat karier Andika Perkasa terus meroket.
Mulai dari komandan peleton, hingga menjadi komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).
Setelah itu, Andika Perkasa pun duduk menjadi Dankodiklat TNI AD.
Kemudian, Andika Perkasa sempat dipercaya sebagai Pangkostrad.
Kemudian, ia pun sempat didapuk menjadi Komandan Paspamres pada awal pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla.
Setelah itu, ia pun diangkat menjadi Pangdam XII Tanjungpura.
"Pak Andika pernah di Kopassus, pernah di Kodiklat, pernah jadi Pangdam, pernah jadi Komandan Paspampres, sebelumnya juga pernah di Penerangan TNI. Saya kira tour of duty-nya komplet, semuanya komplet," kata Jokowi.
Menantu Mantan Kepala BIN
Selain itu, Andika Perkasa pun memiliki mertua yang juga bukan orang sembarangan.
Ternyata ia tak lain adalah menantu dari mantan Kepala BIN AM Hendropriyono.
Sang istri, Diah Erwiany merupakan putri dari mantan Kepala BIN.
Pada masanya, AM Hendropriyono menjadi ujung tombak pertempuran pasukan elite Kopassandha yang kini bernama Kopassus.
Selain itu, Hendropriyono pun masuk ke ranah intelijen sebagai Kepala Badan Intelijen (BIN) pertama.
Selama berkarir di dunia militer, AM Hendropriyono terlibat dalam sejumlah operasi yang membesarkan namanya.
AM Hendropriyono dikenal sebagai penuntas insiden bersejarah, Peristiwa Talangsari 1989.
Kala itu, AM Hendropriyono berhasil menindak potensi radikalisme dari Kelompok Warsidi di Talangsari, Lampung.
Keandalannya dalam berbagai operasi pertempuran membuat AM Hendropriyono dipercaya sebagai Kepala BIN.
Tidak hanya mengurus bawahannya di BIN, ia pun membetuk regenerasi melalui pendirian Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN).
Selain sekolah, AM Hendropriyono pun menggagas Sumpah Intelijen, Mars Intelijen, hingga logonya.
Dalam pendidikan, AM Hendropriyono bahkan menerangkan intelijen sebagai ilmu.
Sepak terjangnya ini menjadikan AM Hendropriyono menjadi tokoh militer dan intelijen ternama.
Ia bahkan dinobatkan sebagai guru besar intelijen pada 2014.
Hal itu membuat AM Hendropriyono menjadi profesor intelijen pertama di dunia.
(Tribunnews.com/Chrysnha)