"Tapi itu tidak masalah," imbuhnya.
Masih melanjutkan cerita, Yayu bersama ratusan WNI lainnya di dalam hanggar Natuna mulai menjalani aktivitas sebagai warga observasi.
Baca: Agar Terhindar dari Virus, Yuk Mulai Gerakan Hidup Bersih dan Sehat!
Baca: Tega, Istri Lagi Hamil 4 Bulan Ditinggal Kabur Suami yang Takut Razia Polisi
"Iya tentu berbeda dari aktivitas kami biasa di kampus maupun di kampung halaman. Tiga kali sehari kesehatan diperiksa, diberi vitamin dan aktivitas lainnya terjadwal hingga 14 hari terus berlangsung demikian," ungkap Yayu.
Hari demi hari pengenalan dan saling dekat satu sama lainnya mulai berlangsung.
"Bak PDKT kalau kata orang. Di sini banyak yang cinlok (cinta lokasi) Bang. Ini kawan saya ada," sebut Yayu dengan nada keras.
Seketika teman Yayu yang berbaris menenteng tas ransel sebelum menuju pesawat terlihat malu tersipu mendengar Yayu menyebut namanya.
"Gimana enggak cinlok, di antara kami masih banyak yang jomblo. Terus selama di sini aktivitas dilalui bareng-bareng. 14 hari bukan waktu sebentar lho," kata Yayu.
Meski banyak teman-temannya yang terlibat cinlok, Yayu sendiri mengaku tak ikut mendapat gebetan.
"Oh, enggak, saya sudah ada yang punya," jawab Yayu.
Ia menceritakan selama di hanggar banyak melahirkan bibit cinta, karena selama di sana ada saja sesama teman yang saling melirik dan memberi perhatian.
Baca: Reaksi Pep Guardiola dan Raheem Sterling Terkait Larangan Manchester City Tampil di Liga Champions
Baca: Pasien Sembuh Virus Corona Mencapai Angka 10.610, WHO Sebut Hal Wajar
"Ada yang nyanyiin lagu dan bermain musik. Tapi enggak tahu ya nantinya bakalan ada yang jadian atau enggak. Tetapi selama masa observasi banyak teman-teman yang sudah saling dekat, dan naksir," kata Yayu sembari mengakhiri pembicaraan dan memasuki pesawat.
"Tapi saya mau sampaikan, terimakasih buat semuanya, terimakasih buat pemerintah Indonesia juga buat warga Natuna yang sudah menerima kami. Kami bangga, semoga kami bisa menggapai cita-cita kami nantinya. Sampai ketemu lagi," kata Yayu.(tribun network/brs/dod)