Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Edi Mulyadi mengungkap pihaknya direncanakan melakukan audiensi dengan pihak istana.
Edy menyebut informasi itu dia dapatkan dari aparat keamanan.
"Tapi kita enggak tahu, boro-boro ke istana, di situ saja sudah di barikade," kata Edi seraya menunjuk barikade yang dipasang menuju arah Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2020).
Baca: Massa Aksi 212 Gelar Salat Ashar Berjemaah di Kawasan Patung Kuda
Baca: Peserta Aksi 212 Singgung Hilangnya Harun Masiku Hingga Kinerja Firli Bahuri Cs
Edi menyebut pihaknya bakal terus mendorong agar perkara seperti skandal Jiwasraya, Asabri, hingga politisi Harun Masiku bisa diusut tuntas penegak hukum.
"Kita mau beri dukungan sekaligus tekanan agar kasus-kasus seperti ini diusut tuntas, itu tujuan kami," kata Edi.
Gelar salat ashar berjemaah
Massa aksi 212 masih memadati kawasan patung kuda, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2020).
Jelang sore, massa aksi tersebut meluangkan waktu untuk melaksanakan ibadah salat ashar.
Pantauan pukul 15.30 WIB, massa 212 menjalankan salat ashar di kawasan Patung Kuda, persisnya di depan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Ibadah salat ashar dipimpin langsung Habib Hamid.
Baca: Peserta Aksi 212 Singgung Hilangnya Harun Masiku Hingga Kinerja Firli Bahuri Cs
Baca: Soal Aksi 212 Bertajuk Berantas Korupsi Mahfud MD Beri Dukungan: Demo Itu Tidak Bisa Dilarang
Dari atas mobil komando, ikut juga beribadah Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH Sobri Lubis dan petinggi PA 212 Yusuf Martak.
Para jemaah lainnya mendirikan salat di jalan raya hingga trotoar.
Sementara pengamanan dari petugas kepolisian terus dilakukan.
Kawat berduri masih dipasang di jalan ke arah Istana Presiden.