TRIBUNNEWS.COM - Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di kapal pesiar Diamond Princess rencananya akan segera dievakuasi.
Dikabarkan sebelumnya, menurut informasi, 74 WNI tersebut akan dievakuasi dari Jepang menggunakan KRI Soeharso-990.
KRI Soeharso-990 tersebut merupakan satu-satunya Kapal Perang Bantu Rumah Sakit milik Indonesia.
Satu di antara WNI yang ada di kapal pesiar Diamond Princess mengaku kecewa.
Kekecewaan WNI tersebut lantaran mendengar opsi evakuasi dari pemerintah melalui jalur laut.
Baca: BREAKING NEWS: Kasus Virus Corona di Korea Selatan Bertambah Drastis, 169 Hari Ini, 5 Tewas
Sementara itu, menanggapi kabar tersebut pemerintah melalui Kementerian luar negeri (Kemlu RI) akan mempertimbangkan opsi-opsi terbaik dalam upaya evakuasi WNI yang merupakan kru Kapal Pesiar Diamond Princess.
Untuk diketahui, masa observasi para penumpang dan kru Diamond Princess telah berakhir pada pada Rabu (19/2/2020).
“Masih dipertimbangkan opsi-opsi moda transportasi yang terbaik untuk evakuasi para kru WNI di Diamond Princess,” ujar Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha, saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (22/2/2020).
Diterangkan Judha, moda transportasi yang saat ini masih dibahas oleh pemerintah dalam upaya evakuasi para WNI tesebut nantinya juga akan mempertimbangkan berbagai aspek.
“Moda transportasinya masih dibahas dengan mempertimbangkan berbagai aspek,” lanjutnya.
Sebelumnya, sebuah media Asing mewawancarai salah satu kru kapal asal Indonesia yang bernama Sasa.
Ia menyambut baik upaya pemerintah Indonesia mengevakuasi kru WNI di kapal Diamond Princess.
Akan tetapi, dia mempertanyakan perjalanan laut yang dinilai terlalu lama.
"Kami memang 'upset' karena mendengar di berita katanya mau dijemput dengan kapal medis dan penjemputannya (dari Indonesia ke Jepang) itu lama, empat belas hari," ujar Sasa kepada ABC News.
Baca: Ancaman Hukuman di Tengah Wabah Virus Corona, 3 Remaja Ludahi Tombol Lift
Baca: Wujud Dukungan Ayu Azhari Terhadap Wuhan dan Para Korban Virus Corona
Menurut Sasa dengan jangka waktu penjemputan selama 14 hari, sama seperti mereka akan kembali diobservasi selama 14 hari.
Padahal pihak perusahaan juga telah memberikan tiket gratis kepada para kru.
"Bayangkan, kita di sini bakal dikarantina 14 hari, kalau misalnya bakal dijemput pakai kapal, berarti nanti (bertambah) 14 hari lagi," ujar Sasa.
Baca: Ketika Virus Corona Membuat Sandiaga Uno Cuci Tangan sampai 20 Kali dalam Sehari
Baca: UPDATE Virus Corona: 32 Negara Terwabah, 22.611 Orang Dinyatakan Sembuh dari Covid-19
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Larasati Dyah Utami)