News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Menkes Terawan Sebut Pemerintah Tak Ingin Buru-buru Pulangkan WNI di Diamond Princess, Ini Alasannya

Penulis: Indah Aprilin Cahyani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ketika minum jamu bersama dengan pegawai Kementerian Kesehatan, di Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020)

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menyatakan Pemerintah Indonesia tidak terburu-buru terkait pemulangan warga negara Indonesia (WNI).

WNI tersebut dikarantina di kapal pesiar Diamond Princess akibat virus corona.

Indonesia dalam memulangkan warga negaranya dari China tidak ingin mengikuti jejak sejumlah negara yang dinilai terburu-buru.

Sementara itu, Terawan mencontohkan negara yang sebelumnya belum terpapar virus corona tetapi sekarang positif corona.

Baca: Jelang Berlaga di Liga Champions, Barcelona Harus Menjalani Pemeriksaan Tes Virus Corona

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto (Tribunnews/JEPRIMA)

"Contoh sekarang, negara mana yang keburu-buru ngambil, coba? Australia itu kan dari negatif jadi positif kan."

"Kita mau seperti itu?" ujar Terawan saat dijumpai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2020), dikutip Kompas.com.

"Amerika sama juga kan (dari negatif menjadi positif corona)? Masak mau ngikutin yang seperti itu?" lanjut dia.

Menurut Terawan, Indonesia sudah mengikuti kaidah-kaidah yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia dan sudah berhati-hati.

Tak hanya Pemerintah mengambil keputusan berdasarkan keinginan WNI di kapal Diamond Princess.

"Tapi, harus ada prosedur dan tata caranya. Jangan mengikuti apa yang mereka inginkan, hanya sekadar secepatnya saja."

"Kalau caranya semau sendiri, bisa membentuk episentrum (penularan virus) baru. Enggak boleh," sambung Terawan.

Baca: Ketika WNI Ingin Pulang karena Takut Terpapar Virus Corona, Menkes RI Malah Tak Ingin Buru-buru

Terawan memastikan Pemerintah Indonesia masih bernegosiasi dengan Pemerintah Jepang tentang rencana evakuasi WNI dari kapal pesiar Diamond Princess itu sendiri.

"Harus butuh negosiasi yang detail, yang baik, sehingga apa yang kita lakukan sampai kita diketawain dunia di kemudian hari," kata dia.

Pemerintah sekaligus masih memikirkan setelah mereka dipulangkan seperti apa langkah penanganan di dalam negeri.

WNI Kru Diamond Princess Kecewa

Dikabarkan sebelumnya, 74 WNI tersebut menurut informasi akan dievakuasi dari Jepang menggunakan KRI Soeharso-990.

KRI Soeharso-990 tersebut merupakan Kapal Perang Bantu Rumah Sakit milik Indonesia satu-satunya.

Satu di antara WNI yang berada di kapal pesiar Diamond Princess mengaku kecewa.

Baca: Kata Menkes Terawan Soal WN Jepang Positif Corona Sepulang dari Indonesia

SIAGA - Petugas melakukan kesiapan KRI Soeharso yang rencananya untuk evakuasi 74 WNI yang saat ini berada di dalam kapal pesiar Diamond Princess di Jepang. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Kekecewaan WNI tersebut dikarenakan mendengar opsi evakuasi dari pemerintah melalui jalur laut.

Sementara itu, menanggapi kabar tersebut pemerintah melalui Kementerian luar negeri (Kemlu RI) akan mempertimbangkan opsi-opsi terbaik dalam upaya evakuasi WNI yang merupakan kru Kapal Pesiar Diamond Princess.

Seperti diketahui, masa observasi para penumpang dan kru Diamond Princess telah berakhir pada pada Rabu (19/2/2020).

“Masih dipertimbangkan opsi-opsi moda transportasi yang terbaik untuk evakuasi para kru WNI di Diamond Princess,” ujar Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha, dikutip Tribunnews.com sebelumnya, Sabtu (22/2/2020).

Baca: Soal Penjemputan WNI di Diamond Princess, Menkes Terawan: Taruhannya Besar!

Judha menerangkan moda transportasi yang saat ini masih dibahas oleh pemerintah dalam upaya evakuasi para WNI tesebut nantinya juga akan mempertimbangkan berbagai aspek.

“Moda transportasinya masih dibahas dengan mempertimbangkan berbagai aspek,” lanjutnya.

Sebelumnya, sebuah media Asing mewawancarai salah satu kru kapal asal Indonesia yang bernama Sasa.

Sasa menyambut baik upaya pemerintah Indonesia mengevakuasi kru WNI di kapal Diamond Princess.

Namun, dia mempertanyakan perjalanan laut yang dinilai terlalu lama.

Baca: Dampak Virus Corona, Sanrio Puroland dan Studio Gibli Jepang Ditutup

"Kami memang 'upset' karena mendengar di berita katanya mau dijemput dengan kapal medis dan penjemputannya (dari Indonesia ke Jepang) itu lama, empat belas hari," ujar Sasa kepada ABC News.

Menurut Sasa, dengan jangka waktu penjemputan selama 14 hari, sama seperti mereka akan kembali diobservasi selama 14 hari.

Padahal pihak perusahaan juga telah memberikan tiket gratis kepada para kru.

"Bayangkan, kita di sini bakal dikarantina 14 hari, kalau misalnya bakal dijemput pakai kapal, berarti nanti (bertambah) 14 hari lagi," ujar Sasa.

(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani/Andari Wulan Nugrahani) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini